Penyerang Pos Polisi di Paris Terindikasi sebagai Imigran

Minggu, 10 Januari 2016 – 23:55 WIB
Prancis masih menetapkan status darurat setelah serangan November 2015 lalu. Foto: AFP

jpnn.com - PARIS - Pria yang tewas ditembak mati saat menyerang sebuah pos polisi di Paris pada Kamis lalu ternyata pernah tinggal di penampungan para pencari suaka di Jerman.

Belum diketahui secara jelas apakah pria tersebut bagian dari imigran yang tiba di Jerman pada 2015 lalu atau bukan, namun dia pernah dilaporkan tertangkap karena kasus perampokan di Prancis pada 2013 silam.

BACA JUGA: Galang Dana untuk Pengungsi Suriah

Polisi yang menggeledah sebuah gedung di bagian barat kota Recklinghouse tidak menemukan bukti-bukti yang mengarah pada sebuah serangan susulan.

Polisi Jerman yang melakukan penyelidikan menyebutkan pria tersebut telah menggambarkan sebuah simbol ISIS di sebuah kamar tempat penampungan migran.

BACA JUGA: Berencana Culik Anjing Obama, Pria Ini Langsung Diringkus

Asal negara pria naas tersebut belum jelas. Menurut koran Jerman German Welt am Sonntag, dalam berbagai kesempatan dia mengklaim sebagai orang Maroko, Tunisia, Suriah dan Georgia kepada otoritas Prancis dan Jerman.

Pria ini tewas ditembak pada hari peringatan serangan Charlie Hebdo pada 2015 lalu. Saat itu tersangka membawa pisau pemotong daging dan mengenakan rompi bunuh diri palsu.

BACA JUGA: Rasain! Raja Narkoba Dunia Bakal Diekstradisi ke AS

Dari tubuh tersangka ini polisi menemukan secarik kertas yang bertuliskan "sumpah setia" kepada kelompok yang menyebut diri Negara Islam ISIS dan berjanji untuk membalas dendam terhadap Prancis atas "serangan di Suriah".

Serangan ISIS yang terkait dengan tersangka yang berlagak sebagai pengunsi ini bukan merupakan kali yang pertama.

Sebelumnya dua pelaku bom bunuh diri pada 13 November 2015 lalu di Paris diyakini tiba di pulau Leros di Yunani pada Oktoner dan melanjutkan perjalanan mereka melewati Eropa dengan migran dan pengungsi lain.

Sejumlah analisis memperkirakan bahwa ISIS mendorong adanya kaitan antara pengungsi dan terorisme untuk memelihara kebencian terhadap pengungsi di Eropa, meskipun belum jelas apakah serangan terakhir itu dilakukan dengan koordinasi pimpinan ISIS di Irak atau Suriah.(ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Oalah! Monyet Asal Sulawesi Itu Kalah Dapatkan Hak Cipta Foto Selfie


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler