jpnn.com, BINTAN - Kedisiplinan beraktivitas dengan menerapkan protokol kesehatan ketat dan percepatan penyerapan anggaran pemulihan ekonomi nasional diyakini akan membuat pertumbuhan perekonomian akan lebih baik.
Hal ini disampaikan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Penanganan Ekonomi Nasional (PC-PEN) itu menilai, sektor pariwisata menjadi salah satu yang harus segera didorong untuk pemulihan ekonomi.
BACA JUGA: Sektor Pariwisata jadi Prioritas Pemerintah untuk Transformasi Ekonomi
Selain banyak ekonomi daerah yang bergantung, sektor pariwisata juga paling mudah dan terbuka untuk menyerap tenaga kerja.
Menurutnya, jumlah tenaga kerja di bidang pariwisata terus naik sejak 2010. Untuk mendorong pemulihannya, sejumlah strategi dan program pun dirumuskan.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Gatot Bikin Ribut soal PKI, Ganjar Marah Besar, BIN Angkat Suara
“Salah satunya, optimalisasi belanja pemerintah di sektor pariwisata dengan membuat event seperti Rakorpim hari ini, yang kami lakukan untuk mendorong dimulainya kegiatan wisata dan MICE (meeting, incentive, convention, and exhibition) di lokasi destinasi wisata,” kata Menko Airlangga saat memberikan keterangan pers terkait Rapat Koordinasi Pimpinan (Rakorpim) Komite (PC-PEN) dan Kementerian/Lembaga (K/L), di Kawasan Wisata Lagoi, Bintan, Kepulauan Riau, Jumat (25/9)
Menko Airlangga menjelaskan, salah satu yang menjadi kunci keberhasilan Indonesia untuk menekan penyebaran Covid-19 adalah kedisiplinan dalam beraktivitas.
BACA JUGA: Kondisi Ekonomi Negara sedang Lesu, Pria Tajir ini Pamer Beli Tiga Mobil Mewah
Oleh karena itu, pelaksanaan protokol kesehatan dengan kampanye 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan) dalam rangka mengurangi tingkat infeksi perlu disertai dengan penegakan disiplin.
“Bahkan perlu melibatkan aparat keamanan, Polri dan TNI secara aktif, disertai dengan pengenaan tindakan mulai dari teguran hingga tindakan pidana,” ujarnya.
Uji coba penegakan disiplin dalam pelaksanaan protokol kesehatan yang dilakukan di 8 + 1 Provinsi dengan tingkat infeksi dan penularan tinggi (zona merah) telah menunjukkan hasil yang baik.
Penegakan disiplin ini pun akan terus dipertahankan beberapa bulan ke depan, supaya menjadi zona kuning dan kemudian ke zona hijau.
Pendekatan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara klaster juga mulai menghasilkan kemajuan, sehingga isolasi akan dilaksanakan berdasarkan sumber penularan tanpa mengorbankan tempat lain.
“Kita belajar bahwa pendekatan one size fit all tidak tepat, karena memang setiap lokasi, klaster memang beda, sehingga program penanganan Covid-19 pun akan berbeda pula sesuai dengan karakter lokasi/klaster tersebut,” imbuh Airlangga.
Langkah ini akan diperluas dan dilanjutkan supaya tingkat imunitas masyarakat meningkat secara signifikan hingga vaksin ditemukan dan terdistribusi dengan baik.
Penyerapan Anggaran
Selain kemajuan dalam penanganan Covid-19, lanjutnya, upaya pemulihan ekonomi pun menunjukkan kabar menggembirakan.
Hingga pekan ini, tingkat penyerapan anggaran PEN sudah mendekati 40%. Dalam beberapa pekan terakhir memang terjadi percepatan penyerapan anggaran PEN.
“Ini dilakukan dengan prinsip agar peningkatan serapan semaksimal mungkin, sehingga diharapkan dapat membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan, utamanya kelas menengah ke bawah sekaligus juga menjadi penyangga ekonomi nasional’, ungkap Menko Airlangga.
Menko Airlangga mencatat bahwa program PEN baru dimulai di awal Juni 2020. Artinya, tingkat penyerapan 40% dicapai hanya dalam kurun 3 bulan 3 pekan.
“Dengan tingkat penyerapan yang makin cepat ke depan, kami perkirakan bahwa anggaran PEN sebesar Rp 695 triliun akan dapat terserap hingga 100%,” tuturnya.
"Tren perbaikan ekonomi pun diprediksi terjadi di kuartal ketiga, dibanding capaian kuartal kedua di angka -5.3%. Indikator lain seperti data penjualan, kegiatan manufaktur, perkantoran, hingga kegiatan di pasar, semuanya juga menunjukkan perbaikan sejak bulan Juli 2020 lalu," ucapnya.
Menurutnya, tren dan capaian positif tersebut tak lepas dari kebijakan stimulus pemerintah melalui program kesehatan, bantuan sosial, bantuan kepada dunia usaha, UMKM, dan sektor padat karya.
Ditambah fakta bahwa angka penyerapan PEN meningkat secara pesat dalam bulan-bulan terakhir.
Program PEN terbukti memiliki peranan penting dalam menjaga momentum pemulihan ekonomi, sehingga kontraksi ekonomi tidak menjadi lebih dalam.
Rapat ini juga membahas dan memutuskan isu-isu strategis, yang disampaikan dari masing-masing kementerian/lembaga yang berkaitan dengan percepatan penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi.
“Kami pun mengundang instansi pengawas dan aparat penegak hukum untuk meningkatkan koordinasi sejak dini terkait pemenuhan terhadap tata kelola yang baik dalam program PC-PEN dan kerja sama terkait penegakan protokol kesehatan di masyarakat,” pungkasnya. (flo/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Natalia