jpnn.com - WAJAH cantik dengan rambut pirang ini mungkin sangat sulit dilupakan masyarakat Turki. Jumat (15/5) malam waktu setempat, Tijen Karas, penyiar atau anchorwoman di TRT, televisi milik pemerintah Turki, gemetar.
Dia harus tampil di layar kaca. Namun tak seperti biasanya. Berita yang harus dia berikan kepada pemirsa adalah perintah dari pihak yang mengklaim dari angkatan bersenjata Turki...Karas dipaksa membacakan deklarasi dari pihak yang melakukan kudeta.
BACA JUGA: Markas Militer Diserang, 17 Tentara Tewas, 2 Kubu Rebutan Bertanggung Jawab
Hurriyet Daily News mencatat, tangan Karas ketika itu gemetar, matanya menunjukkan rasa takut, wajah dan suaranya beku.
"Itu adalah siaran yang paling sulit dalam hidup saya," kata Karas.
BACA JUGA: Baru 3 Jam Diposting, Foto Sang Pangeran Ini Sudah Disukai 101 Ribu Orang
"Para prajurit bersenjata ada di stasiun (studio tv), mengikat tangan kami dan mengancam kami dengan senjata mereka," kenang Karas.
Saat itu, sekitar pukul 21.30 waktu Turki, kelompok kudeta mengancam Karas di bawah todongan senjata. Memaksa dia mengumumkan jam malam dan darurat militer.
BACA JUGA: Apa yang Terjadi saat Pejalan Kaki Menyeberang di Tengah Balapan Sepeda?
Di luar studio TRT, bunyi pistol dan senjata menyalak. Tijen Karas dan seisi kantor berada dalam ketegangan. Namun akhirnya, warga sipil dan polisi berhasil 'membebaskan' gedung TRT dan Karas dari ancaman.
Apa yang dilakukan Karas? Pulang ke rumah melihat keluarganya? Tidak!! Dia memutuskan on air, melaporkan kekacauan di negaranya. "Tijen Karas membuktikan dirinya tidak hanya berwajah cantik," tulis eastcoaststories.
"Tijen Karas adalah kredit kepada wartawan di mana-mana. Dia mengingatkan bahwa bahkan dalam keadaan apapun, orang masih bisa tenang dan menjaga profesionalisme mereka," imbuh tulisan di eastcoaststories. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mengerikan! 26 Orang Terbakar di Dalam Bus, Termasuk 3 Anak-anak
Redaktur : Tim Redaksi