JAKARTA -- Penyitaan mobil Toyota Alphard di Kantor DPP Partai Keadilan Sejahtera, Jakarta, Rabu (22/5), berjalan mulus.
Mobil itu diduga terkait tersangka dugaan suap pengurusan kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian dan Tindak Pidana Pencucian Uang, bekas Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Luthfi Hasan Ishaaq.
"Hari ini lancar, tidak ada yang tidak kooperatif," ujar Juru Bicara KPK, Johan Budi Sapto Prabowo, Rabu (22/5), di Kantor KPK, kepada wartawan.
Johan membantah ada yang menghalang-halangi Penyidik KPK saat menyita mobil di DPP PKS ini. Mobil itu sudah dibawa ke markas KPK. "Mungkin setengah jam yang lalu. Persisnya saya tidak tahu," ujarnya.
Ia menjelaskan, mobil itu diparkir di DPP PKS saat disita. Johan mengaku belum tahu atas nama siapa Surat Tanda Nomor Kendaraan mobil itu. "STNK belum tahu atas nama siapa," ungkapnya.
Ditanya kenapa Alphard ini lebih belakangan disita dibanding enam mobil lainnya, Johan memastikan bahwa informasi terkait mobil itu diperoleh penyidik belakangan.
"Ini informasi diperoleh belakangan. Bukan baru hari ini, belakangan itu bisa tiga empat hari sebelumnya," timpal Johan. (boy/jpnn)
Mobil itu diduga terkait tersangka dugaan suap pengurusan kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian dan Tindak Pidana Pencucian Uang, bekas Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Luthfi Hasan Ishaaq.
"Hari ini lancar, tidak ada yang tidak kooperatif," ujar Juru Bicara KPK, Johan Budi Sapto Prabowo, Rabu (22/5), di Kantor KPK, kepada wartawan.
Johan membantah ada yang menghalang-halangi Penyidik KPK saat menyita mobil di DPP PKS ini. Mobil itu sudah dibawa ke markas KPK. "Mungkin setengah jam yang lalu. Persisnya saya tidak tahu," ujarnya.
Ia menjelaskan, mobil itu diparkir di DPP PKS saat disita. Johan mengaku belum tahu atas nama siapa Surat Tanda Nomor Kendaraan mobil itu. "STNK belum tahu atas nama siapa," ungkapnya.
Ditanya kenapa Alphard ini lebih belakangan disita dibanding enam mobil lainnya, Johan memastikan bahwa informasi terkait mobil itu diperoleh penyidik belakangan.
"Ini informasi diperoleh belakangan. Bukan baru hari ini, belakangan itu bisa tiga empat hari sebelumnya," timpal Johan. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tanah Diserobot Aparat, Nenek Warsiah Datangi DPR
Redaktur : Tim Redaksi