jpnn.com - JAKARTA - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebutkan bahwa swasembada pangan harus segera terwujud.
Hal itu juga sesuai dengan cita-cita Presiden Prabowo Subianto.
BACA JUGA: Demi Swasembada Pangan, Kementan Perkuat Fungsi Penyuluh Pertanian
"Perintah Bapak Presiden Prabowo, harus bisa swasembada dalam waktu sesingkat-singkatnya. Dan ini bisa terjadi bila semua saling bergandengan tangan," ujar Mentan Amran.
Mentan Amran juga menyemangati para pemuda di desa untuk terus bekerja dan berkarya.
BACA JUGA: Melibatkan Penyuluh Pertanian, Kementan Mengakselerasi Program PAT di Tapin
"Jangan malu dari desa. Semua menteri juga dari desa. Aku dari pelosok timur di kaki gunung," katanya.
Senada dengan hal itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengatakan bahwa lahan pertanian merupakan salah satu aset paling berharga yang dimiliki bangsa ini.
BACA JUGA: Dukung Swasembada Pangan, Penyuluh Pertanian Tingkatkan Produktivitas
Lahan ini bukan hanya sebagai tempat bercocok tanam, tetapi juga menjadi fondasi utama bagi keberlanjutan produksi pangan.
"Data menunjukkan bahwa alih fungsi lahan pertanian menjadi non-pertanian terus terjadi, terutama di daerah-daerah strategis. Jika ini tidak segera diatasi, maka akan berisiko serius berupa ketergantungan impor pangan dan melemahnya kemampuan kita untuk mencapai swasembada pangan," ujarnya.
Dalam acara Ngobrol Asyik (Ngobras) volume 05 bertemakan "Pendayagunaan Penyuluh Pertanian Mendukung Swasembada Pangan Melalui Diseminasi Informasi", Selasa (11/2), Penyuluh Pertanian Pusat Edi Puspito menyatakan bahwa saat ini penyuluh pertanian harus melek teknologi dan juga harus turun ke lapangan untuk mengetahui persoalan-persoalan di lapangan.
"Di antaranya melalui diseminiasi, yaitu pengusahaan agar mampu mendatangkan hasil dan manfaat," ujarnya.
Edi Puspito juga menambahkan bahwa pengemasan pesan atau informasi harus disesuaikan dengan adanya kondisi di lapangan.
"Penyuluh harus memahami bahwa setiap daerah memiliki keunikan dan kebutuhan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, harus dapat mengemas pesan atau informasi yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi di lapangan," tuturnya.
Dia berharap penyuluh pertanian dapat membantu meningkatkan produksi pangan dan mendukung swasembada pangan Indonesia.
"Selain itu, juga dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam mendukung swasembada pangan," katanya. (*/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan