Peparnas XVI Papua Jadi Ajang Pencarian Bibit-Bibit Unggul

Rabu, 03 November 2021 – 23:56 WIB
Lifter Papua Oktovianus F. Itlay membawa obor api Peparnas XVI Papua di Kantor Bupati Jayapura, Gunung Merah, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa (2/11). Foto: Antara Foto/Indrayadi TH/foc

jpnn.com, JAYAPURA - Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVI Papua 2021 akan segera bergulir pada 5 hingga 15 November mendatang.

Terdapat 12 cabang olahraga yang dilombakan, seperti angkat berat, atletik, boccia, bulu tangkis, catur, judo, menembak, panahan, renang, sepak bola cerebral palsy (CP), tenis lapangan kursi roda, serta tenis meja pada ajang empat tahunan itu.

BACA JUGA: Menpora Amali Pastikan Peparnas XVI Papua 2021 Jalankan Prokes Ketat

Para atlet muda diharapkan bisa termotivasi dengan hadirnya Peparnas 2021 dan berdampak baik bagi kariernya sebagai seorang atlet sekaligus menjadi harapan untuk kontingen Indonesia di kejuaraan internasional.

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Rima Ferdianto mengatakan Peparnas menjadi momen yang tepat untuk mencari bibit-bibit unggul potensial.

BACA JUGA: Rombongan Besar Atlet Peparnas XVI Mulai Tiba di Papua

Rima yakin pada gelaran Peparnas 2021 akan bermunculan beberapa atlet muda berpotensi dari sejumlah cabor yang dipertandingkan.

"Target Peparnas kali ini adalah sukses regenerasi atlet penyandang disabilitas," ungkap Rima Ferdianto dalam laman resmi Kemenpora.

Pada ajang Peparnas XVI Papua 2021, panitia membuat dua sistem pertandingan, yakni elite dan nasional.

Atlet yang masuk dalam kategori elite hanya diperbolehkan turun pada satu nomor cabor pertandingan. Adapun atlet yang masuk ke dalam kategori nasional boleh mengikuti dua nomor atau lebih.

Hal itu diharapkan membuka peluang banyak atlet disabilitas untuk berkembang lebih baik lagi serta meningkatkan kualitas atlet itu sendiri.

“Kami bikin ada kategori nasional dan elite. Untuk elite, itu merupakan atlet yang pernah juara dalam pertandingan internasional. Adapun kategori nasional adalah semua yang sudah punya pengalaman ikut event internasional," tutur Rima

“Dengan sistem pertandingan ini, membuat pembinaan atlet menjadi kunci utama dalam menjuarai ajang Peparnas. Kemudian, hal ini juga mendorong percepatan regenerasi atlet penyandang disabilitas."

Rima juga menginkan para atlet bisa memberikan yang terbaik di Peparnas 2021 agar proses regenerasi bisa cepat dilakukan.

"Kami ingin atlet disabilitas yang memiliki bakat dapat mengasah kemampuannya dalam ajang bergengsi ini. Yang jelas, kami mendorong agar regenerasi cepat tumbuh pada setiap cabor," pungkas Rima.

Peparnas merupakan pesta olahraga terbesar di Indonesia bagi para atlet penyandang disabilitas.(kemenpora/mcr16/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur : Dhiya Muhammad El-Labib
Reporter : Muhammad Naufal

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler