Perajin Anyaman Mansiang Rasakan Manfaat Program PNM Mekaar

Senin, 24 Juni 2024 – 19:23 WIB
Perajin anyaman mansiang. Foto: dok. PNM

jpnn.com, JAKARTA - Anyaman dari mansiang, rumput sejenis teki, makin diminati generasi muda, sehingga memberikan dampak positif bagi para perajinnya.

Hal itu dirasakan oleh Yeni Walnita, pelaku usaha ultra mikro asal Padang, Sumatera Barat. Awalnya, dia membuat kombuik, tas khas warga kampung Taratak Kumbang.

BACA JUGA: Pemberdayaan BRI Bikin Klaster Perajin Batu Paras Taro di Bali Makin Berkembang

Kombuik menjadi usaha turun temurun warga desa. Namun, produk yang homogen ini membuat produk mansiang kurang variatif. 

Yeni pun tak kehabisan akal, setelah menjadi nasabah PNM Mekaar dan rutin mengikuti pelatihan, sehingga memiliki berbagai kreasi produk.

BACA JUGA: Tip Agar Nasabah PNM Mekaar Terhindar dari Pencurian Data Pribadi untuk Pinjol Ilegal

"Saya ikut klasterisasi daun mansiang dan peningkatan kompetensi UMKM kriya. Kalau enggak begitu saya enggak kebayang bikin produk kayak begini," ujar Yeni, dalam keterangannya, Senin (24/6).

Aneka produk anyaman mansiang buatan Yeni, antara lain tas mukena, tas laptop, dompet pesta wanita, tas selempang pria, kotak tisu, pouch tumbler, dan lainnya.

BACA JUGA: Cerita Sukses Elly, Nasabah PNM Mekaar yang Merintis Usaha Nastar Semanggi

"Produk anyaman mansiang ditambahkan elemen pita, bunga serta diberi warna agar terlihat menarik," tambahnya.

Berkat kegigihannya, Yeni mendapatkan omzet rata-rata hingga Rp 5 juta setiap bulannya. Dia juga memasarkan produknya secara online dan membuka lapangan pekerjaan bagi orang-orang di sekitarnya.

“Alhamdulillah sudah ada yang bantu. Di Taratak sini banyak perempuan yang sulit mencari uang. Jadi mereka bantu-bantu saya membuat kreasi anyaman,” tambah Yeni.

Usaha yang dirintis Yeni tak lepas dari peran PNM yang memberikannya modal pinjaman untuk membuka usaha melalui program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) dengan aktivitas pendampingan usaha dan dilakukan secara berkelompok. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler