jpnn.com, SURABAYA - Musim nikah di bulan Zulhijah dan Muharam menjadi berkah bagi perajin bingkisan nikah atau biasa disebut seserahan di Pasar Pegirian. Berkah musim nikah, antara lain, dirasakan Khoiriyah. Perempuan 41 tahun itu mengaku kelabakan melayani tingginya permintaan. Sehari bisa ada 50 pembeli yang mendatangi lapaknya. "Biasanya, cuma satu orang. Naiknya sangat tinggi," kata Khoiriyah.
Tingginya permintaan itu sudah diantisipasi. Dia meningkatkan produksi seserahan. Berbagai jenis seserahan dirangkai sendiri. Mulai bingkisan yang berisi sandal, handuk, gelas, hingga sarung perempuan. Harganya bervariasi dan bergantung pada isinya. "Paling mahal yang berisi gelas. Soalnya, lengkap satu set," jelas Khoiriyah.
BACA JUGA: Resepsi Pernikahan Kelabu, Nama Sama Lain Orang
Menurut dia, seserahan yang berisi barang pecah belah memang paling banyak dicari. Peminatnya bukan hanya warga Surabaya. Pembeli juga datang dari Sidoarjo, Gresik, dan Madura. Ada juga keluarga pengantin yang memesan sejak jauh-jauh hari. Sebab, mereka takut kehabisan stok.
Khoiriyah membanderol barang dagangannya dengan beragam harga. Mulai Rp 40 ribu sampai ratusan ribu rupiah. Nilainya bergantung pada isi dan bentuk. Pasar Pegirian memang dikenal sebagai pusat penjualan seserahan pernikahan. Di kawasan itu, ada sekitar 30 pedagang yang berjualan bingkisan nikah. (hen/c6/eko)
Redaktur : Tim Redaksi