jpnn.com - SOLOK - Syahrial, 50, menjadi korban aksi perampokan sadis terjadi di Jorong Alahanpanjang, Nagari Alahanpanjang, Kecamatan Lembahgumanti, Jumat (29/1) malam. Pedagang pupuk itu ditemukan bersimbah darah usai diserang kawanan pencuri yang diduga mantan anak buahnya.
Korban menderita luka serius akibat sayatan pisau dan dilarikan ke Semen Padang Hospital di Kota Padang. Hingga kemarin sore korban masih dalam keadaan tak sadarkan diri.
BACA JUGA: Sopir Mabuk, Mobil Tabrak Motor, Lalu Nyemplung ke Sungai
Informasi dihimpun Padang Ekspres (Jawa Pos Group) dari Satreskrim dan Sat Intel di Mapolres Arosuka Solok menyebutkan, pencurian dengan kekerasan (curat) dialami korban pengusaha pupuk yang beralamat di Jalan Gajah Mada Nomor 25, Jorong Alahanpanjang ini berawal dari kedatangan tiga tamu.
Dari rekaman CCTV di rumah korban, ketiga pelaku telah berada di rumah korban sekitar pukul 20.32 WIB. Korban dan pelaku juga tampak mengobrol. Karena mengenal pelaku, korban mengizinkan salah seorang pelaku untuk masuk ke dapurnya.
BACA JUGA: Keluarga Mohon Penangguhan, Polisi Bilang...
Entah curiga dengan gelagat pelaku atau bagaimana, sekitar pukul 20.34 WIB, di rekaman CCTV itu juga tampak korban menelepon seseorang melalui telepon genggamnya. Belakangan diketahui korban menghubungi saudaranya bernama Meri untuk segera datang ke rumah.
Tiba-tiba, sekitar pukul 20.38 WIB, salah seorang pelaku tampak mengeluarkan kayu dari balik bajunya dan langsung memukulkannya ke arah kepala bagian belakang korban yang tengah berdiri di pintu masuk rumah.
BACA JUGA: Dua Ibu Rumah Tangga dan Satu PNS Ditangkap
“Korban diseret paksa sambil terus dipukul oleh dua pelaku dari pintu depan hingga ke dapur. Sedangkan pelaku lainnya masuk ke kamar korban,” kata Kasat Reskrim AKP Budi Satria, kepada Padang Ekspres, kemarin (30/1).
AKP Budi menerangkan, sekitar pukul 20.39 WIB, tampak sepeda motor saksi Meri tiba di teras rumah korban. Dua pelaku yang menyeret korban ke dapur berlari ke pintu masuk sampai berpapasan dengan saksi Meri yang membuka pintu.
“Saksi Meri ini berusaha memegang salah seorang pelaku, tapi tidak berhasil. Itu pengakuan Meri pada penyidik,” sebut Kasat Reskrim.
Tak berhasil mengejar pelaku, saksi Meri kembali ke rumah korban memberi pertolongan dan membawa korban ke Puskesmas terdekat. Namun, karena tidak sadarkan diri serta mengalami luka parah, korban Syahrial dirujuk ke Semen Padang Hospital di Kota Padang. Selain mengalami hantaman benda tumpul berupa kayu, korban juga diduga ditusuk menggunakan pisau dapur korban sendiri.
“Saat korban masih sadar di Puskesmas, korban sempat memberitahu Meri, jika korban mengenal 2 dari 3 pelaku itu. Sebab, 2 pelaku tersebut pernah bekerja di kios pupuk korban dan sudah berhenti,” kata AKP Budi.
Kasat Intel Arosuka, Iptu Sosmedya menambahkan, salah seorang famili korban, Manofri Hendri yang mendapat kabar, jika korban Syahrial dipukuli orang langsung bergegas ke rumah korban untuk memastikan kabar tersebut. Ternyata betul, sampai di rumah, Manofri mendapati lokasi kejadian dengan ceceran darah. Manofri juga menemukan barang bukti berupa senjata tajam jenis pisau dapur dan kayu.
“Saat melihat korban di Puskesmas Alahanpanjang, saya mendapati korban mengalami luka tusukan di bagian dada sebelah kiri, bahu sebelah kanan, dan alis mata korban sebelah kiri,” aku Manofri pada petugas.
Iptu Sosmedya mengatakan, informasi sementara, akibat peristiwa nahas ini, korban mengalami kerugian sebesar Rp30 juta. “Uang itu hasil penjualan pupuk yang disimpan korban di kamarnya,” kata Kasat Intel.
AKP Budi Satria juga menambahkan, meski belum berhasil menangkap pelaku, pihaknya telah mengantongi identitas 2 orang tersangka, masing-masing berinisial S dan J.
“Ketiga pelaku masih kami buru. Kasus ini akan terus dikembangkan dan masih dalam penyidikkan,” beber AKP Budi Satria. (rc/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sering Dikasih Makan Minum, Remaja 14 Tahun Malah Satroni Tetangga
Redaktur : Tim Redaksi