Peran Keluarga Cegah Bunuh Diri

Kamis, 20 Juni 2013 – 00:13 WIB
BANDARLAMPUNG – Seminggu terakhir, kasus bunuh diri atau percobaan bunuh diri marak terjadi. Catatan Radar Lampung (Grup JPNN), mulai 11–18 Juni 2013 terjadi lima kasus . Mengapa hal ini terjadi?

Kasatbinmas Polresta Bandarlampung Kompol Syahrudin Lubis menuturkan, hal itu terjadi lantaran kurangnya iman. Kebanyakan manusia sekarang ini hanya memikirkan dunia, tidak menyeimbangkannya dengan akhirat. ”Menyebabkan mereka mudah mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri,” katanya, Rabu (19/6).

Padahal, terus dia, setiap manusia pada dasarnya memiliki keyakinan akan dirinya sendiri dan juga Sang Pencipta. Upaya mempertebal iman bisa melalui ibadah salat, puasa, sedekah, dan menghindari perbuatan yang dilarang Sang Pencipta.

Selama ini dari Satbinmas Polresta Bandarlampung telah melakukan sosialisasi di kelurahan terkait aspek kriminalitas dan tindakan sia-sia. Ia berjanji meningkatkan upaya itu dengan menggandeng dai-dai.

Terpisah, psikolog Retno Riani, S.Psi., M.Si. menuturkan, bunuh diri atau suicide merupakan tindakan karena tidak kuat menanggung beban. ”Bisa saja karena mereka tidak memiliki jalan keluar atas permasalahan yang dialami,” ungkap dosen Panca Bhakti itu.

Penyebabnya bermacam-macam, mulai masalah keluarga atau penyakit yang diderita. ”Karena itu, peranan keluarga memang sangat diperlukan,” ujarnya.

Keluarga akan membuat setiap orang merasa tidak sendiri. Demikian juga interaksi dengan lingkungan. ”Kini banyak yang sudah tidak peduli dengan orang lain dan memicu banyaknya kasus bunuh diri,” ungkapnya. (asy/p2/c2/ade)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kendalikan Diri dengan Sekolah Kepribadian

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler