Peran Publik Makin Nyata, Jumlah Sukarelawan di Perang Lawan Corona Sebegini Banyaknya

Senin, 06 April 2020 – 15:01 WIB
Doni Monardo. Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aa

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo menyatakan bahwa peran serta publik dalam membantu pemerintah menanggulangi pandemi virus corona makin nyata. Salah satu buktinya adalah tingginya minat masyarakat untuk menjadi sukarelawan penanggulangan COVID-19.

"Jadi untuk sukarelawan sudah terdaftar lebih dari 15 ribu relawan," kata Doni dalam siaran pers secara daring, Senin (6/4).

BACA JUGA: Nadiem Makarim Ajak Mahasiswa jadi Sukarelawan, Apa Saja Tugasnya?

Mantan Danjen Kopassus itu menambahkan, selain 15.000 sukarelawan juga terdapat 3.000 volunter tenaga medis yang membantu proses penyembuhan pasien positif corona. Para sukarelawan medis itu bakal diprioritaskan untuk daerah-daerah yang minim tenaga perawat dan dokter.

“Sudah hampir tiga ribu sukarelawan medis. Nanti kami prioritaskan pada daerah daerah yang mengalami kekurangan tenaga dokter," tutur Doni.

BACA JUGA: Peringatan dari Letjen Doni Monardo untuk Daerah yang Belum Terjangkiti Corona

Tingginya keterlibatan publik dalam penanggulangan corona juga terlihat pada sisi pencegahan. Menurut Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto, para ada ibu-ibu peserta program Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang bergerak membuat masker dari kain.

"Beberapa saat lalu saya mendapatkan berita baik. Ada sekelompok ibu-ibu PKK yang kemudian bersama dengan anggota PKK, secara massal menjahit masker kain," ucap Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto dalam keterangan resminya di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Senin (6/4).

BACA JUGA: Pesan Jubir COVID-19: Mulai Hari Ini Beraktivitas di Luar Rumah Harus Bermasker

Namun, Yuri tidak menyebut daerah tempat ibu-ibu PKK yang berinisiatif membuat masker kain. Dia hanya menjelaskan ikhtiar ibu-ibu PKK itu mampu menghasilkan 240 ribu masker dalam sepekan.

"Mereka mampu memyelesaikan 240 ribu masker dalam satu pekan, dengan menggunakan bahan baku yang dibelanjakan dari dana desa dan bantuan masyarakat dan itu dibagikan ke masyarakat," ucap dia.

Yuri yang juga Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan menegaskan, pemerintah mengapresiasi inisiatif para ibu-ibu PKK tersebut. Ke depan, katanya, pemerintah siap memfasilitasi kegiatan serupa dengan menyediakan mesin jahit.

"Ini bentuk luar biasa menurut saya. Saya yakin manakala teman yang melakukan isolasi kelompok memiliki keterampilan menjahit, kami berikan mesin, kami berikan kain, dia juga akan produktif untuk membuat masker kain," tuturnya.(mg10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler