jpnn.com, TOKYO - Perang dagang antara Jepang dan Korea Selatan sudah berimbas ke sektor ritel. Raksasa ritel busana Jepang, Uniqlo adalah salah satu yang merasakannya.
Penjualan produk Uniqlo di Korea Selatan dikabarkan merosot tajam hingga berkurang 40 persen. Hal itu disebabkan oleh langkah boikot barang-barang Jepang yang dilakukan oleh konsumen Korea Selatan.
BACA JUGA: Presiden Korsel Bersumpah Tidak Akan Menyerah kepada Jepang
Dikabarkan Korea Herald, Jumat (2/8), penjualan Uniqlo menurun setelah 11 Juli lalu. Ketika itu, Kepala Keuangan Uniqlo Takeshi Okazaki mengatakan selama jumpa pers bahwa dampak boikot akan berumur pendek.
BACA JUGA: Jepang dan Korsel Perang Dagang, Raksasa Teknologi Kalang Kabut
BACA JUGA: Jepang Sambut Wakil Rakyat dari Kaum Difabel
Namun, Fast Retailing Co., yang memiliki Uniqlo, mengeluarkan permintaan maaf 11 hari kemudian yang mengindikasikan bahwa Okazaki salah bicara dan bermaksud mengatakan bahwa dia berharap dampaknya akan berumur pendek.
Pihak Uniqlo sendiri menolak untuk mengungkapkan angka penjualan secara rinci karena alasan masalah internal.
BACA JUGA: Kabar Terbaru Kasus Kecurangan Voting Produce X 101
Sementara itu, outlet berita lokal melaporkan bahwa Uniqlo menutup toko Jongno 3-ga di pusat Seoul karena penurunan penjualan. Namun, pihak Uniqlo sendiri mengatakan bahwa toko Jongno 3-ga ditutup sesuai dengan pemutusan kontrak, dan bukan karena adanya boikot nasional. (rmol/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Babi Gemuk
Redaktur & Reporter : Adil