Perang Jaringan Dealer Mitsubishi, Toyota, Wuling dan DFSK

Sabtu, 01 September 2018 – 05:55 WIB
Ilustrasi dealer mobil. (Foto: Wuling/JPNN)

jpnn.com, JAKARTA - Kehadiran Mitsubishi Xpander di segmen Avanza jelas membuat PT Toyota Astra Motor (TAM) tidak lagi bisa bersantai. Dengan prestasi jualan Xpander mengalahkan Avanza mendorong PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales (MMKSI) tancap gas membenahi jaringan dealernya. 

Agresivitas MMKSI mematok penyebaran dealer hingga akhir 2018 tembus 143 outlet, memaksa TAM melek meskipun saat ini sudah menyebar agen-agen penjualannya total 324 outlet.

BACA JUGA: 2 Dealer Baru Toyota Perkuat Penetrasi di Kawasan Industri

Artinya, walaupun sudah memiliki hampir dua kali lipat jumlah dealer tidak lantas membuat TAM santai. Sampai akhir 2019, Toyota menargetkan total 330 diler beroperasi.

Terbaru, Toyota mengambil langkah cepat meresmikan dua dealer sekaligus di wilayah berkembang dan kawasan Industri, yakni di Balaraja, Tangerang dan Kota Bekasi.

BACA JUGA: DFSK Glory 580 Sudah Berlari ke Makassar

Kedua titik tersebut diakui menjadi kawasan yang sangat potensial. Menurut Vice President Director PT TAM Henry Tanoto hingga Juli 2018, angka penjualan kendaraan roda empat di Tangerang total mencapai 11.248 unit, di mana sebagian besar Toyota membukukan penjualan 3.653 unit dengan market share 32,5 persen. 

Sementara itu, Kota Madya Bekasi total penjualan kendaraan bermotor hingga Juni 2018 mencapai hampir 14.842 unit dan Toyota membukukan total penjualan 4.413 unit dengan penguasaan pangsa pasar sebesar 29,7 persen.

BACA JUGA: Mitsubishi Resmikan Dealer Baru di Tuban

“Kehadiran dealer ini diharapkan tidak hanya meningkatkan akses layanan Toyota kepada pelanggan, namun juga dapat memberi dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi secara regional,” kata Henry, di Tunas Toyota Balaraja, Tangerang, Rabu (29/8) kemarin.

Di luar pemain Jepang, ada dua pendatang baru dari Tiongkok yakni Wuling Motors dan DFSK.

Wuling Motors yang baru melewati satu tahun eksistensinya di tanah air juga tak kalah impresif. Dari target awal membuka 80 dealer, per Juli lalu sudah dilampaui dengan total 81 dealer yang beroperasi.

Artinya, brand Wuling semakin dianggap penting oleh masyarakat dengan peluang cukup besar di pasar otomotif Indonesia.

Begitu pula dengan kompatriotnya DFSK (Dongfeng Sokon) yang masuk ke pasar mobil penumpang belakangan. Hingga saat ini DFSK sudah memiliki sekitar 50 outlet dengan target sampai akhir tahun juga 80 dealer.

Tidak main-main, bulan ini saja DFSK sudah menyiapkan 3 dealer baru dengan sasaran Jawa Barat, DI Yogyakarta dan Semarang.

Kedua pemain besar China tersebut jelas sudah sangat hati-hati, tidak mau gegabah hanya memprioritaskan produk yang dijual, tapi sudah sangat paham bahwa jaminan layanan purnajual salah satu kunci utama dalam bisnis otomotif.

"Di dunia otomotif jaminan layanan purnajual salah satu parameter penting bagi orang untuk membeli kendaraan," tegas CO-CEO PT Sokonindo Automobile (DFSK) beberapa waktu lalu. (mg8/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Target DFSK Perbanyak Dealer di Indonesia


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler