Perang Tarif Promotor Konser

Harga Tiket Jadi Wow

Minggu, 20 Mei 2012 – 09:42 WIB
Konser Jessi J di Indonesia. Foto: Angger Bondan/Jawa Pos

PENIKMAT musik di Indonesia boleh bersenang hati. Sekarang Indonesia makin sering masuk dalam daftar tur konser dunia artis-artis internasional. Untuk wilayah Asia Tenggara, Indonesia cukup diperhitungkan.

Lihat saja deretan nama-nama artis papan atas dunia yang mampir untuk menggelar konser di sini dari tahun lalu. Sebut saja Justin Bieber, Katy Perry, Super Junior, David Foster and Friends, Jessie J, dan Maroon 5. Mereka berhasil diboyong promotor-promotor baru yang banyak bermunculan dua tahun belakangan di tanah air.

Bolehlah kita sedikit berterima kasih kepada promotor-promotor baru terebut. Berkat mereka, penggemar bisa membeli tiket konser dan menonton langsung aksi artis yang tengah hangat diperbincangkan dunia. Meski harga tiket yang dijual selangit, tetap saja mereka yang mengaku idola rela merogoh kantong untuk menonton langsung sang bintang idola.

Sepanjang 1994-2010 ada satu nama promotor yang begitu dikenal. Sebagian besar konser artis luar negeri dibawa promotor ini. Namanya Java Musikindo. Adrie Subono adalah sosok di baliknya. Namun, sekarang tidak lagi demikian. Ada banyak nama baru. Di antaranya, Berlian Entertainment, ShowMaxx Entertainment, Marygops Studio, Big Daddy Entertainment, dan Ismaya Live.

Melihat banyaknya nama baru, yang terlintas pasti persaingan. Bagaimana mereka bersaing dalam mendatangkan artis-artis besar itu? Mungkin saja, satu artis dilamar banyak promotor untuk konser di satu negara. Begitu juga yang terjadi di Indonesia saat ini.

Jumah promotor semakin banyak. Ibarat berdagang, mereka ingin menjual barang kualitas satu. Wajar kalau barang-barang kualitas satu jadi rebutan. Siapa yang berani membeli dengan harga tinggi, dialah yang akan mendapatkan barang tersebut.

Adrie melihat fenomena tersebut sebagai hal yang positif. "Saya senang (dengan banyaknya promotor baru). Saya yang sudah 18 tahun jadi promotor sering bilang bahwa bisnis ini bagus dan kreatif. Saya sering utarakan itu ketika mengisi seminar," katanya. Menurut dia, bisnis tersebut tidak akan mati. "Promotor nggak akan kehabisan bahan kalau memang bisa bekerja secara profesional," imbuhnya.

Seorang artis pasti akan butuh promotor, apalagi artis-artis internasional yang akan mengadakan konser ke negara lain. Karena itu, promotor tidak akan kehabisan bahan. Apakah promotor-promotor baru tersebut bisa bertahan lama? Adrie melihat bahwa sekarang bisnis promotor seperti bisnis operator telekomunikasi. "Perang tarif dan pertempuran harga terjadi," ungkapnya.

Menurut Adrie, untuk mendatangkan seorang artis, terjadi banyak bidding sehingga harga naik sangat tinggi. "Ya gimana ya, market-nya ada dan demand-nya tinggi. Akhirnya, pada berani pasang harga tinggi. Jadi perang tarif kan. Saya lihat, harganya bukan harga si artis lagi," papar penulis buku yang berjudul Wow tersebut.

Tidak heran kalau akhirnya tiket dijual sampai jutaan rupiah. Bahkan, waktu David Foster and Friends mengadakan konser pertama di Indonesia pada 27 Oktober 2010, tiket termahal dijual Rp 25 juta. Berdasar apa yang dituturkan Adrie itu, meski jam terbang belum tinggi, promotor-promotor baru tersebut punya dana yang melimpah ruah.

Marcel Permadi, account director Berlian Entertainment, seperti yang dimuat Jawa Pos pada 4 April 2011, menyatakan bahwa ada beberapa promotor yang emosional. Mereka tidak mendatangkan artis mancanegara karena ingin mendapatkan untung, tetapi hanya demi prestise. Mereka hanya ingin si artis bisa didatangkan ke Indonesia. Dengan demikian, pamor event organizer dan perusahaan mereka melejit. Mereka juga berani berutang jutaan dolar untuk memberikan uang jaminan kepada si artis.

Adrie mengungkapkan tidak mau ikut-ikutan bermain di situ. "Kalau bisa dilihat, dari dulu, kalau saya bikin konser, kan harga tiketnya masih masuk akal. Kalau sekarang, seperti yang saya bilang tadi, harganya sudah bukan harga si artis lagi," terangnya.

Java Musikindo beberapa waktu terakhir vakum menggelar konser. Ayah penyanyi Melanie Subono itu menerangkan tengah menyiapkan film yang diangkat dari buku Habibie dan Ainun. "Saya lagi bolak-balik Jakarta-Jerman. Sebentar lagi saya akan bikin konser. Sudah ada satu artis yang confirm. Sebentar lagi saya umumin, kok," katanya. (jan/c12/ayi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tambah Tua, Jackie Chan Pensiun dari Film Laga


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler