PRANCIS diprediksi bisa melewati rintangan di penyisihan grup D Euro 2012. Ini jika acuannya adalah pengalaman dan prestasi mereka sepanjang perhelatan Piala Eropa. Dua kali Les Blues-julukan timnas Prancis menjadi jawara di ajang antarnegara Eropa tersebut, dan sekali mereka mencapai fase semifinal.
Di grup D sendiri, lawan tradisional Prancis yang bisa menjadi pengganjal adalah Inggris dan Swedia. Namun, sejarah kedua negara ini di pentas Piala Eropa tak terlalu istimewa. Selain tak pernah mengangkat trofi juara, prestasi terbaik yang pernah ditorehkan Inggris dan Swedia adalah semifinal ketika pentas Piala Eropa dihelat di kandang mereka sendiri. Swedia mencapai semifinal pada 1992, dan Inggris empat tahun kemudian.
Prancis sejatinya juga jago kandang. Namun, pencapaian tim Ayam Jantan-julukan lain timnas Prancis lebih fenomenal. Prancis dengan legenda hidup mereka Michel Platini berhasil menjadi jawara pada Euro 1984.
Waktu itu, Platini tampil sensasional dengan sumbangan sembilan gol dalam 5 pertandingan. Termasuk satu gol saat mengalahkan Spanyol 2-0 pada grand final di Parc des Princes, Paris, 27 Juni 1984. Hingga kini, rekor sembilan gol Platini di pentas Piala Eropa belum ada yang mampu mematahkan.
Pada pentas piala dunia, Inggris dan Prancis juga jago kandang. Inggris meraih gelar piala dunia satu-satunya saat kejuaraan empat tahunan itu berlangsung di Tanah Britannia pada 1966. Prancis juga merengkuh Piala Dunia di negerinya sendiri pada 1998.
Namun, Tim Ayam Jantan -julukan Prancis- berhasil menghapus label jago kandang setelah meraih gelar Piala Eropa kedua pada 2000 di Belanda-Belgia. Pertemuan tiga jago kandang di Grup D mulai 11 Juni mendatang akan sangat klop karena mereka akan bersua dengan sang tuan rumah Ukraina. Kalau saja, tidak menjadi tuan rumah, negeri pecahan Uni Soviet itu tampaknya butuh waktu panjang untuk menembus pentas Piala Eropa.
Ukraina memang menjadi tim kelas dua di Eropa karena banyak talenta-talenta hebat memilih membela Rusia, suksesor resmi Uni Soviet. Sebut saja Andrei Kanchelskis, Viktor Onopko, Sergei Yuran, dan Oleg Salenko.
Namun apapun itu, ciri khas Piala Eropa adalah setiap pertemuan tidak akan berlangsung mudah. Setiap partai akan menjanjikan pertarungan yang sangat keras. Swedia akan menjadi kuda hitam seperti yang mereka tunjukkan saat menembus perempat final Euro 2004 dan menjadi peringkat ketiga World Cup 1994.
Striker era 1980-an dan 1990-an Gary Lineker menegaskan, melihat sejarahnya Inggris harusnya bisa lolos dari fase grup. Sebab Grup D adalah grup terlemah kedua setelah Grup A.
"Namun Ukraina sebagai tuan rumah akan punya kekuatan mengalahkan kami. Swedia seperti sebelumnya akan menyulitkan. Sedangkan Prancis bakal bangkit setelah tampil buruk di Piala Dunia 2010," kata pencetak 48 gol bagi Inggris tersebut.
Lineker benar. Prancis memang babak belur dengan menjadi juru kunci grup di Piala Dunia 2010. Namun setidaknya perpecahan ditubuh tim sudah seluruhnya hilang. Di bawah pelatih Laurent Blanc, skuad Prancis saat ini sudah kompak sebagai satu kesatuan.
Pertemuan dengan Inggris pada laga pertama grup D di Donbass Arena, Donetsk 11 Juni mendatang diprediksi akan sangat seru. Bukan tidak mungkin, laga akan berjalan dengan dramatis seperti fase grup Euro 2004. Saat itu Inggris yang unggul lebih dulu dari dari Frank Lampard akhirnya kalah menyakitkan dengan dua gol Zinedine Zidane pada masa injury time. (nur)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tour de Singkarak, Paduan Olahraga dan Promosi Wisata
Redaktur : Tim Redaksi