PALEMBANG - Kedok Jamal Mirdad sebagai perawat gadungan, terbongkar. Lantaran pria berusia 25 tahun yang juga dipanggil Ogah, penampilannya menggunakan seragam perawat terlihat kumal, dan hanya memakai sandal. Tak hanya itu, dari dalam tasnya ternyata juga didapati sebuah termometer barang inventaris ruang peduli kasih (RPK) RSMH Palembang, Kamis (17/1) sekitar pukul 08.30 WIB.
Kepala Instalasi Hukum dan Humas RSMH Palembang, Dra Emma Huzaimah, menjelaskan pagi itu Direktur Keuangan RSMH dr Welly Refnaldi MKes beserta petinggi lainnya, sedang melakukan sidak keliling rumah sakit. ”Saat melewati RPK, dr Welly melihat kejanggalan pada laki-laki berpakaian perawat. Kita curiga karena penampilannya terkesan kucel dan kumel, tidak seperti penampilan perawat pada umumnya," cetus Emma, ketika dikonfirmasi.
Nah, setelah dilakukan penggeledahan di dalam tas yang dibawanya, sambung Emma, ditemukan termometer dan lambang atribut lain selain dari lambang Depkes yang biasa terdapat pada baju perawat. "Dengan kejadian ini, kami akan memperketat akses masuk ke RSMH. Untuk menanggulangi kejadian ini agar tidak terulang kembali, terlebih saat jam besuk yang biasanya padat pengunjung," imbuhnya.
Oleh satpam setempat, Musa (40) dan Herizal, perawat gadungan itu diserahkan ke Polsekta Kemuning, dan dibuatkan laporan polisi bernomor
LP/15-B/I/2013/Sumse l/Resta/Kemuning. ”Waktu kami tanyo, dio ngaku perawat RS AK Gani, terus berubah mahasiswa Akper Bina Husada. Dak taunyo pengangguran. Pas kami perikso tasnyo, ado termometer RPK, dan emblem lambang RSMH dan RS Muhammadiyah, kartu ATM Bank SumselBabel, kondom," ungkapnya.
Tak ayal, warga Jl KH Azhari, Lr Keramat, RT 05/02, Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan SU I, Palembang itu pun langsung ditahan polisi. "Tersangka kami kenakan Pasal 362 KUHP," ujar AKP Arman Sahti SH, kapolsekta Kemuning. Ditemui di Mapolsekta Kemuning, tersangka Jamal alias Ogah membantah dikatakan berseragam perawat bermaksud mencuri barang-barang milik pasien.
"Idak Pak, aku dak niat maling. Cuma nak bantu-bantu bae di situ (RSMH Palembang, red). Dak tau ngapo termometer itu ado dalam tas aku. Baju seragam perawat ini aku dikasih kawan, kalo lambang RSMH samo RS Muhammadiyah, baru duo hari aku beli. Sudah tigo hari aku tidur di sekitar sal RPK," kelit tersangka Jamal.
Belakangan terkuak pula, dia pernah menggelapkan uang Rp100 ribu milik Hendri ”Gondrong”, warga Desa Ibul Besar, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir (OI) yang sedianya untuk biaya perbaikan jam tangan. Namun uang telah diberikan, jam tangannya tak kunjung diperbaiki. "Pas kutelpon tempat servisnyo, jam belum digaweke. Katonyo duit belum dienjukke Jamal," cetus Hendri. (air/nat/ce2)
Kepala Instalasi Hukum dan Humas RSMH Palembang, Dra Emma Huzaimah, menjelaskan pagi itu Direktur Keuangan RSMH dr Welly Refnaldi MKes beserta petinggi lainnya, sedang melakukan sidak keliling rumah sakit. ”Saat melewati RPK, dr Welly melihat kejanggalan pada laki-laki berpakaian perawat. Kita curiga karena penampilannya terkesan kucel dan kumel, tidak seperti penampilan perawat pada umumnya," cetus Emma, ketika dikonfirmasi.
Nah, setelah dilakukan penggeledahan di dalam tas yang dibawanya, sambung Emma, ditemukan termometer dan lambang atribut lain selain dari lambang Depkes yang biasa terdapat pada baju perawat. "Dengan kejadian ini, kami akan memperketat akses masuk ke RSMH. Untuk menanggulangi kejadian ini agar tidak terulang kembali, terlebih saat jam besuk yang biasanya padat pengunjung," imbuhnya.
Oleh satpam setempat, Musa (40) dan Herizal, perawat gadungan itu diserahkan ke Polsekta Kemuning, dan dibuatkan laporan polisi bernomor
LP/15-B/I/2013/Sumse l/Resta/Kemuning. ”Waktu kami tanyo, dio ngaku perawat RS AK Gani, terus berubah mahasiswa Akper Bina Husada. Dak taunyo pengangguran. Pas kami perikso tasnyo, ado termometer RPK, dan emblem lambang RSMH dan RS Muhammadiyah, kartu ATM Bank SumselBabel, kondom," ungkapnya.
Tak ayal, warga Jl KH Azhari, Lr Keramat, RT 05/02, Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan SU I, Palembang itu pun langsung ditahan polisi. "Tersangka kami kenakan Pasal 362 KUHP," ujar AKP Arman Sahti SH, kapolsekta Kemuning. Ditemui di Mapolsekta Kemuning, tersangka Jamal alias Ogah membantah dikatakan berseragam perawat bermaksud mencuri barang-barang milik pasien.
"Idak Pak, aku dak niat maling. Cuma nak bantu-bantu bae di situ (RSMH Palembang, red). Dak tau ngapo termometer itu ado dalam tas aku. Baju seragam perawat ini aku dikasih kawan, kalo lambang RSMH samo RS Muhammadiyah, baru duo hari aku beli. Sudah tigo hari aku tidur di sekitar sal RPK," kelit tersangka Jamal.
Belakangan terkuak pula, dia pernah menggelapkan uang Rp100 ribu milik Hendri ”Gondrong”, warga Desa Ibul Besar, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir (OI) yang sedianya untuk biaya perbaikan jam tangan. Namun uang telah diberikan, jam tangannya tak kunjung diperbaiki. "Pas kutelpon tempat servisnyo, jam belum digaweke. Katonyo duit belum dienjukke Jamal," cetus Hendri. (air/nat/ce2)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 400 Polisi Aceh Terlibat Narkoba
Redaktur : Tim Redaksi