Perbaikan Tata Kelola Sepak Bola Indonesia Dimulai dari Piala Kemerdekaan

Selasa, 18 Agustus 2015 – 09:53 WIB
Perbaikan Tata Kelola Sepak Bola Indonesia Dimulai dari Piala Kemerdekaan. Foto: ilustrasi

jpnn.com - PEMERINTAH telah menggulirkan Piala Kemerdekaan yang saat ini masuk babak penyisihan sejak 15 Agustus. Diputarnya Piala Kemerdekaan ini, menjadi penanda titik balik kebangkitan sepak bola Indonesia.

Selama ini, sepak bola Indonesia menurut Menpora Imam Nahrawi sulit untuk menunjukkan prestasi. Tak hanya Menpora, kalangan suporter pun merasakan ada permainan dan ada pengaturan di sepak bola Indonesia yang membuat klub tak bisa berbuat banyak.

BACA JUGA: Atasi Barcelona 5-1, Bilbao Juara Piala Super Spanyol

"Piala Kemerdekaan ini penanda dimulainya tata kelola sepak bola yang baik. Presiden meminta agar tata kelola diperbaiki, karena itu perbaikan itu dimulai," tutur Menpora Imam Nahrawi.

Anggota Tim Transisi Cheppy T Wartono juga mengamini pernyataan Menpora. Menurut Cheppy, bukan hanya di level klub pro yang mengikuti Piala Kemerdekaan, yang ada perbaikan.

BACA JUGA: 70 Tahun Merdeka, Pelaku Sepakbola Dijajah oleh Negaranya Sendiri!

"Nanti di sepak bola usia muda juga ada perbaikan. Dan akan lebih diperhatikan," tegasnya.

Memang, Menpora sudah memanggil beberapa pihak yang selama ini hanya bisa menggelar turnamen secara independen karena sulitnya bekerja sama dengan PSSI dalam membangun sepak bola usia dini.

BACA JUGA: Astaga, Bu Dokter Cantik di Chelsea Ini Ternyata Maniak Seks

Untuk itu, pemerintah memberikan pintu masuk agar operator yang berasal dari perusahaan tersebut, mampu menggelar kompetisi yang diakui pemerintah. Nantinya, kompetisi yang akan dimulai dari U-12, U-14, dan U-16 itu akan menjadi jenjang kompetisi Indonesia.

"Kalau dulu kan usia dini, usia muda tidak diperhatikan. Sekarang adalah titik balik perbaikan tata kelola sepak bola nasional, untuk sepak bola Indonesia lebih berprestasi ke depan," tegas Cheppy.

Selain membuat jenjang kompetisi lebih tertata rapi, Tim Transisi Kemenpora juga menyiapkan kurikulum sepak bola Indonesia. Dengan begitu, pola-pola pembinaan sepak bola yang terstandarisasi dan memiliki fundamental yang bagus, bisa dijalankan.

Kurikulum sendiri bukan hal yang baru di sepak bola dunia. Sepak bola Jerman, Spanyol, bahkan Amerika Serikat sebagai negara yang baru mengenal sepak bola di awal 1990-an, kini sudah langganan ke Piala Dunia karena kurikulum pembinaan yang tepat. (dkk/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Barca Andalkan MSN, Madrid Miliki BBC, Lah.. Inter Punya Paijo


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler