Perbaiki Pukulan dan Speed Demi Medali Emas

Rabu, 31 Agustus 2016 – 10:51 WIB
Evi Sasnitha saat melakukan pemanasan jelang latihan di Gedung Beladiri, Komplek GOR H Agus Salim, Padang, kemarin (30/8). Foto: Padang Ekspress/jpg

jpnn.com - PADANG - Petinju wanita asal Sumatera Barat, Evi Sasnita bertekad memberikan yang terbaik untuk daerahnya di ajang Pekan Olah Raga Nasional (PON) di Jabar, bulan depan.

Meski PON XIX/2016 merupakan ajang perdana baginya, dia pun bekerja keras memantapkan teknik pukulan dan speed agar bisa menyumbangkan medali emas bagi Sumbar.

BACA JUGA: Bola Tangan Kini Mulai Banyak Diminati

Di Pra PON lalu, wanita berusia 22 tahun itu, memang baru mampu memberikan perunggu untuk Sumbar. Ini setelah dia harus mengakui keunggulan petinju asal Sumut di babak semifinal.

Kekalahan itu, masih menjadi “dendam” bagi untuk kembali menumbangkan petinju kebanggan Sumut di PON nanti, demi bisa menorah emas di pesta olahraga tertinggi di tanah air nanti. 

BACA JUGA: Sepulang dari Tiongkok, 8 Atlet Wushu Ini Bakal Lawan Tersulit di PON Jabar

Demi bisa mewujudkan cita-citanya, wanita yang akrab disapa Evi mengaku, akan bekerja keras membenahi kekurangannya dengan menjalani latihan. Salah satu kekurangan yang perlu dimatangkan adalah kemampuan pukulan dan speed-nya.

Usai menjalani latihan di Gedung Beladiri, Komplek GOR H Agus Salim, Padang, Senin (29/8) sore, perempuan kelahiran Muaro Bungo, Jambi tersebut tak pernah berpikir untuk menggeluti cabang tinju.

BACA JUGA: Kabau Sirah Juga akan Trial Pemain Asing Asal Korsel

Bahkan di awal karirnya, dia sering kali mendapatkan larangan dari orangtuanya ketika memilih olahraga yang lebih di dominasi kaum adam. Tapi seiring waktu berjalan, Evi justru mendapat dukungan penuh dari orangtuanya, ketika memilih tinju sebagai cabang olrahraga yang akan digelutinya.

Sikap yang sering berontak dan cukup nakal menjadi alasan kedua orangtuanya memberikan lampu hijau untuk mengikuti olahraga ekstrem tersebut, ketika dia masih duduk di bangku SLTP. Dari situ, perempuan mungil ini terus menanamkan sikap disiplin dalam menjalani kehidupannya.

“Justru yang mendaftarkan adalah orangtua, ke tinju ini. Karena dulu saya cukup nakal,” sebut Evi seperti diberitakan Padang Ekspress (Jawa Pos Group) hari ini (31/8).

Meski dikenal nakal sebelum menggeluti tinju, namun keseriusannya untuk menekuni olahraga di atas ring ini terbayarkan, dengan berhasil menjuarai berbagai iven tingkat daerah. Alhasil, dia berhasil lolos PON setelah meraih perunggu di ajang Kejurnas Pra PON tahun lalu.

“Sampai sekarang saya masih mendapat dukungan penuh dari orangtua,” ujar Evi.

Untuk bisa membayar kepercayaan yang sudah diberikan orangtuanya, pemilik kelas 48 kg putri itu, pun akan melakukan apa pun demi raihan emas. Meski ini adalah ajang perdana baginya, namun tidak membuat dirinya merasa minder. Bahkan itu menjadi motivasi berlipat baginya untuk bisa berbuat lebih baik lagi di ajang yang akan digelar di Jabar pada September mendatang.

Diakui, daerah yang nantinya akan menjadi pesaing terberatnya masih tetap Sumut. “Selain itu, di kelas saya juga ada atlet Pelatnas yang patut diwaspadai,” lanjutnya.

Memasuki periode-periode akhir jelang berlaga di PON, Evi mengaku saat ini fokus untuk pematangan teknik dan strategi bertanding. “Kalau fisik, saya rasa sudah tidak ada masalah lagi. Mudah-mudahan nanti bisa memberikan yang terbaik di PON nanti,” pungkasnya. (y/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Semen Padang Resmi Kontrak Eks Pemain Timnas Bosnia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler