jpnn.com, JAKARTA - Timnas Indonesia menjalani delapan laga dalam Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia Grup G.
Dari delapan laga yang dijalani, Indonesia hanya mendapatkan satu poin, sisanya, tujuh kali menelan kekalahan.
BACA JUGA: Indonesia vs UEA, Shin Tae Yong Cuma Bisa Nonton dari Tribun
Dalam delapan laga, ada tiga pelatih yang pernah menangani Timnas Indonesia.
Empat laga dilatih oleh Simon McMenemy, pelatih asal Skotlandia. Empat laga yang dijalani, Indonesia dipermalukan di tangannya. Main di kandang saja kalah, apalagi main di luar kandang.
BACA JUGA: Kena Hukuman, Shin Tae Yong tak Ikuti Jumpa Pers Sebelum Laga Indonesia vs UEA
Catatan bersama Simon ialah kalah 2-3 di Jakarta oleh Malaysia, kemudian dipermalukan Thailand dengan kekalahan telak 0-3 di SUGBK, Jakarta.
Kemudian, Timnas Indonesia melawat ke UEA dan dihajar 0-5. Selanjutnya, Simon mendapatkan suasana baru saat Indonesia melawan Vietnam yang bermain di Gianyar, Bali. Namun, lagi-lagi timnas kalah 1-3.
BACA JUGA: Klub Milik Atta Halilintar Datangkan Pemain yang Didepak Shin Tae Yong karena Indisipliner
Usai laga tersebut, Indonesia harus melawat ke Malaysia dan pelatihnya saat itu sudah di-caretaker oleh Asisten Simon, Yeyen Tumena. Lagi-lagi, Skuad Garuda keok di Bukit Jalil dengan skor 0-2.
Setelah pergantian pelatih ke Shin Tae Yong, langkah regenerasi dilakukan. Karena sudah tahu tak mungkin lolos ke babak selanjutnya di kualifikasi ini, Shin Tae Yong kemudian memilih menjadikan kualifikasi sebagai sasaran antara dan menempa pemain muda.
Oleh karena itu, pemain yang dipilih rerata usiannya masih muda, rentang 22 tahun.
Dengan pemain muda, minim pengalaman, dan menghadapi tim-tim senior negara lain, Indonesia sempat memberikan harapan.
Kali ini, karena pandemi Covid-19, laga sisa kualifikasi semuanya ditempatkan di Dubai, UEA.
Indonesia memberikan harapan di pertandingan pertama Shin Tae Yong bersama tim senior dalam sebuah laga resmi.
Pasalnya, Thailand mampu ditahan dengan skor 2-2, itu juga harus dengan kerja keras, karena Indonesia dua kali tertinggal lebih dulu.
Saat dielukan dan dipuji akan performanya, pemain Tim Garuda justru melempem.
Berjumpa Vietnam, Indonesia kali ini dipermak habis, kalah dengan skor telak 0-4. Kemudian, dihajar lagi oleh UEA dengan skor sama saat pertemuan pertama, 0-5.
Dengan begitu, Simon tak mampu meraih poin dalam empat laga. Sementara, Shin Tae Yong mampu memberikan satu poin, dari tiga laga yang dijalani, plus bonus regenerasi timnas.
Shin Tae Yong sendiri mengaku tak puas dengan timnya. Dia menyampaikan hal tersebut melalui asistennya Choi In Cheol, usai pertandingan.
Menurutnya, saat latihan pemain menunjukkan perkembangan yang bagus dan kepercayaan diri. Namun, saat bermain apa yang didapatkan dalam latihan tak ada yang keluar.
"Jujur kami tidak puas dengan penampilan kami selama babak kualifikasi ini. Padahal kami sudah melakukan persiapan dan latihan dengan baik," ucapnya, meneruskan omongan Shin Tae Yong.
Bukan itu saja, menurut Choi, Indonesia yang dihuni banyak pemain muda ini kalah dalam pengalaman bertanding.
Sebab, pemain-pemain dari UEA dan negara lain, rata-rata menggunakan tenaga pemain seniornya.
"Kami punya banyak pemain muda, sepak bola Indonesia punya harapan besar di situ, karena semua pemain muda," tuturnya.
Menurut Choi, Shin Tae Yong memiliki keyakinan serta optimisme yang tinggi dengan sepak bola Indonesia.
Kemampuan individu yang bagus, kemudian kemauan berlatih, diyakini bakal menjadikan Skuad Garuda bakal lebih baik lagi.
"Seharusnya kami bisa lebih baik lagi, ke depannya tentu lebih baik, saya yakin itu," pungkas Choi. (dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Timnas Indonesia vs UEA: Laga Berat Tanpa Shin Tae Yong
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad