JAKARTA - Perbankan nasional didorong ikut membantu industri pertambangan mempersiapkan pembangunan pemurnian mineral (smelter). Pola seperti ini menurut Menteri Perindustrian M.S. Hidayat telah berlaku di negara-negara yang kuat industri pemurnian bahan mineralnya, bank terlibat dalam persiapan smelter.
"Pemerintah mendorong perbankan untuk membantu menyiapkan smelter bagi industri tambang karena bisnis ini bersifat padat modal," ujar Hidayat di Jakarta, Jumat (1/6).
Saat ini, pemerintah tengah melakukan pendekatan dengan beberapa bank membahas soal ini. Dirinya berharap perbankan memprioritaskan pembiayaan untuk pembangunan smelter, sehingga tidak hanya mengandalkan investasi asing.
Dari catatan Kementerian Perindustrian, ada enam industri besi baja yang melakukan investasi baru yang ditargetkan memulai produksi pengolahan biji besi antara 2012-2015. Perusahaan penghasil sponge iron (setengah jadi), yakni PT Meratus Jaya Iron and Steel dengan kapasitas produksi 315 ribu ton per tahun dengan investasi Rp 1,4 triliun dan PT Delta Prima Steel dengan kapasitas produksi 100 ribu ton per tahun dengan investasi Rp 1,2 triliun.
Perusahaan penghasil pig iron (setengah jadi) antara lain PT Sebuku Lateritic Iron and Steel dengan produksi 1 juta ton per tahun dan investasi USD 1 miliar, PT Jogja Magasa Iron dengan produksi 1 juta ton per tahun dan investasi USD 1,2 miliar serta PT Indoferro dengan produksi 500 ribu ton per tahun dan investasi USD 110 juta.
Pembangunan smelter penting sebagai antisipasi kebijakan pemerintah yang akan melarang ekspor barang mentah mineral pada 2014 mendatang. (lum)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hary Tanoe Dorong Anak Muda Jadi Pengusaha
Redaktur : Tim Redaksi