Perbankan Diminta Dukung Pendanaan Wirausaha Transmigran

Minggu, 01 April 2012 – 19:47 WIB

JAKARTA - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar meminta pihak perbankan mendukung pendanaan di sektor kewirausahaan dan pengembangan sektor usaha untuk para transmigran yang berada di wilayah transmigrasi. Menurut Muhaimin, hal itu untuk menciptakan wirausaha baru di kawasan transmigrasi dan mendorong perkembangan investasi.

“Dukungan perbankan sangat dibutuhkan untuk pengembangan kewirausahaan di wilayah transmigrasi. Untuk itu, pemerintah saat ini juga tengah mengupayakan konsep wirausaha terintegrasi di kawasan Kota Terpadu Mandiri (KTM),” kata Menakertrans  Muhaimin Iskandar di sela-sela kunjungannya ke wilayah transmigrasi di Sanggau, Kalimantan Barat, Minggu (1/4).

Muhaimin mengatakan  dukungan perbankan terhadap wilayah transmigrasi sudah terlihat, namun masih terbatas. Hanya beberapa bank saja karena memang banyak bank yang tidak mampu melayani di kawasan pedesaan dan wilayah transmigrasi.

"Oleh karena itu, kita terus ajak agar  bank swasta yang mulai tertarik untuk mendukung wilayah pedesaan dan transmigrasi. Karena itu potensi ekonomi kreatif di pedesaan, lalu pembangunan infrastruktur pendessan juga memberikan peluang untuk wilayah transmigrasi, "kata Muhaimin.

Dengan masuknya sektor perbankan di wilayah pedesaan dan kawasan transmigrasi, lanjut Muhaimin, akan mempermudah pengembangan  pasar dan  semacam economy center yang dibutuhkan masyarakat. Selain itu,  dapat membantu  wirausaha di wilayah transmigrasi dan dapat memberikan nilai tambah dan kemudian  berdampak mengalirnya arus investasi ke daerah dan menggerakkan ekonomi wilayah.

“Bahkan sangat dimungkinkan untuk menciptakan lapangan kerja baru di wilayah tersebut dengan adanya dukungan permodalan wirausaha,” kata Muhaimin.

Dijelaskan Muhaimin , saat ini terdapat  44 kawasan transmigrasi yang yang sudah berkembang menjadi Kota Terpadu Mandiri (KTM).Pada 44 KTM yang tersebar di seluruh Indonesia,  pemerintah telah meningkatkan pengembangan 3 sektor, yakni sektor perkebunan, pertanian dan peternakan, sektor jasa dan wirausaha, serta pembangunan infrastruktur dan transportasi.

Dalam kurun waktu 60 tahun, melalui pelaksanaan program pembangunan transmigrasi,   ekitar 2,2 juta KK atau sekitar 8,8 juta orang miskin dan pengangguran telah mendapatkan peluang usaha, dan berhasil meningkatkan kesejahteraannya. Melalui transmigrasi telah dibangun dan dikembangkan 3.325 desa baru diantaranya ada 89 desa telah berkembang menjadi ibukota kabupaten dan 235 desa lainnya berkembang menjadi ibukota kecamatan.

"Alhamdulillah secara umum perkembangan program transmigrasi  cukup baik, meskipun ada kekurangan namun  kondisi kehidupan dan penghidupan masyarakat di eks permukiman transmigrasi dan desa sekitarnya selalu meningkat dan bertambah baik," imbuhnya.

Muhaimin menambahkan, pendapatan masyarakat meningkat dari tahun ke tahun, fasilitas pendidikan menengah dan keagamaan cukup tersedia, pelayanan kesehatan cukup baik oleh adanya puskesmas dan kunjungan dokter secara priodik. Interaksi sosial dan keagamaan harmonis dan membanggakan.

Desa Suka Mulya , Kec. Parindu, Kab. Sanggau, Kalimantan Barat merupakan pemukiman transmigrasi yang dimulai tahun 1981. Sebanyak 350 KK atau 1.553 jiwa transmigran berasal dari Cirebon, Kendal, Lumajang, Wonosobo, Cilacap dan Banyumas. Mereka tersebar dalam 25 Unit pemukiman Transmigran.

Sebagian besar mengandalkan bermata pencarian pada tanaman pangan seperti padi, palawija dan sayur-sayuran. Sampai saat ini  jumlah penempatan transmigran mencapai 11.795 KK atau 51. 924 jiwa. (Cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga BBM Tergantung Kondisi Selat Hormuz


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler