Tapi, Rodgers memiliki alasan kuat. Pelatih Liverpool itu tidak ingin pengalaman saat dipermalukan Udinese 2-3 di Anfield dalam matchday kedua (4/10) terulang. Dalam sejarah di Eropa, belum pernah The Reds " sebutan Liverpool " juga tak pernah kalah home beruntun.
Tak heran apabila Rodgers memberi kredit atas kinerja apik anak asuhnya dalam kemenangan 1-0 atas Anzhi. Kemenangan atas klub kaya raya asal Rusia itu justru menjadi modal positif Gerrard cs menuju derby. "Jujur, saya tidak memikirkan derby saat ini," kata Rodgers kepada Reuters.
"Saya berpikir ini hanya sekali pertandingan. Skuad kami juga tidak terlalu besar sehingga para pemain utama tidak butuh istirahat," sambungnya.
Kredit khusus pun diberikan Rodgers kepada Stewart Downing lewat gol semata wayangnya pada menit ke-53. Bukan kali pertama gol Downing menentukan kemenangan Liverpool di Europa League. Winger kidal itu sudah melakukannya kala The Reds menang 1-0 di kandang FC Gomel dalam kualifikasi pada 2 Agustus lalu.
"Stewart Downing memiliki teknik luar biasa. Sepakannya (yang berbuah gol) luar biasa sekalipun tidak dengan kaki spesialisasinya. Yang lebih hebat, dia menciptakannya ketika saya mengubah posisinya (menjadi bek kiri, Red)," ujar Rodgers.
Selain perfoma gemilang Downing, pertahanan Liverpool juga tampil solid. Absennya kiper utama Pepe Reina karena cedera hamstring juga ditutup dengan bagus oleh Brad Jones. Itu berarti Jones mencatat dua kali clean sheet setelah menjadi bagian kemenangan 1-0 Liverpool atas Reading akhir pekan lalu (20/10).
"Anzhi adalah grup pemain yang menakjubkan dan memiliki pelatih top (Guus Hiddink, Red). Jadi, meraih kemenangan dan tetap clean sheet sungguh ekselen. Saya pikir, kami memang berhak meraihnya," jelas pelatih yang kini membukukan kemenangan kedelapan dari 16 laga bersama Liverpool itu.
Sementara bagi Anzhi, hasil di Anfield merupakan kekalahan pertama mereka dalam penampilan kesembilan mereka di Europa League musim ini. Sebelumnya, Samuel Eto"o dkk mencatat tujuh menang dan sekali seri. Hiddink dengan sportif mengakui keunggulan Liverpool.
Hiddink menilai, Liverpool kemarin bukan Liverpool yang pernah dikalahkannya 1-3 bersama Chelsea dalam leg pertama perempat final Liga Champions musim 2008-2009. "Tentu saja, situasinya sudah berbeda dengan tiga tahun lalu," kata meneer 65 tahun itu kepada AFP.
"Di musim ini, mereka memang menjalani start bermasalah. Tapi, mereka adalah institusi besar yang akan selalu bangkit. Dengan tradisi yang dimiliki, Liverpool akan selalu terlibat dalam persaingan di papan atas dan di situlah tempat mereka," sambungnya. (dns)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ruang Ganti Sedang Panas
Redaktur : Tim Redaksi