jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Nasional (Seknas) JOKOWI merasa curiga dengan santernya kabar tentang perpecahan antara Presiden Joko Widodo dengan Wakil Presiden M Jusuf Kalla. Sebab, isu perpecahan justru muncul saat duet yang dikenal dengan sebutan Jokowi-JK itu makin kompak bekerja.
Menurut Ketua Umum Seknas JOKOWI M Yamin, akhir-akhir ini memang ada pihak yang mengembuskan kabar tentang perpecahan Jokowi-JK. “Akhir-akhir ini harus kami akui ada yang memancing dan memunculkan seolah-olah ada perpecahan antara Jokowi-JK,” ujar Yamin, Kamis (18/5).
BACA JUGA: Bang Ara Bantah Kabar Jokowi-JK Pecah
Padahal, sambung Yamin, hubungan Jokowi dengan JK sangat dinamis. Menurut Yamin, duet Jokowi-JK disatukan oleh ikatan batin sebagai sesama tokoh berdarah Indonesia meski berbeda suku.
“Pak Jokowi lahir dan dibesarkan dari tradisi Jawa dan Islam, sedangkan Pak JK lahir dari keluarga Makasar dan Islam,” tutur Yamin.
BACA JUGA: Jokowi Lantik Enam Dubes RI untuk Negara Sahabat, Inilah Mereka
Karenanya dia menjamin tidak ada perselisihan ataupun gesekan antara Jokowi dan JK. Kalaupun ada perbedaan, katanya, hal itu lebih disebabkan cara pandang.
Misalnya, Jokowi suka blusukan dan memantau langsung kondisi lapangan. Sementara JK yang sudah sarat pengalaman juga bisa menempatkan diri sebagai wakil presiden.
BACA JUGA: Jokowi Terbitkan Perppu Pajak, Misbakhun Langsung Mendukung
Yamin pun memastikan keduanya tetap memacu kinerja pemerintah. “Yang mengagumkan dari keduanya adalah ringan melangkah dan lincah," tegasnya.
Wakil Ketua Umum Seknas JOKOWI Rambun Tjajo menambahkan, kedua tokoh nasional itu terus berupaya konsisten dalam melaksanakan amanat konstitusi. Bahkan pemerintahan di bawah Jokowi-JK juga menunjukkan ketegasan kepada pihak-pihak yang mengancam Pancasila, NKRI, UUD 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika.
“Di luar ini pasti disikat, tak terkecuali HTI (Hizbut Tahrir Indonesia, red),” tegas Rambun.
Lebih lanjut dia mengatakan, Indonesia yang bersuku-suku memang memiliki keragaman. Meski demikian, keragaman itu bisa disatukan dalam persaudaraan.
“Kalau ada yang ingin memecah belah kita, harus dicurigai sebagai kaki tangan asing yang tidak senang kita sedang menuju masyarakat sejahtera, adil dan makmur,” pungkasnya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengamat Anggap Cara Pak Jokowi Menyikapi Ahoker sudah Tepat
Redaktur & Reporter : Antoni