Percayalah, Megawati dan Surya Paloh Cuma Saling Merajuk

Senin, 11 November 2019 – 13:11 WIB
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat acara Bu Mega Bercerita di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin (7/1). Foto : Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Perang dingin Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Umum DPP Partai NasDem, Surya Paloh, diprediksi tidak akan berpengaruh terhadap jalannya pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

"Saya kira tidak akan berpengaruh, karena apa yang terjadi sepertinya bukan perseteruan kedua institusi partai secara ideologi, melainkan saling mengambek antarkedua ketua umum secara emosional," ujar pengamat politik Alfarisi Thalib kepada jpnn.com, Senin (11/11).

BACA JUGA: Gelar Kongres untuk Pilih Surya Paloh Lagi, NasDem Undang Jokowi, Prabowo dan Megawati

Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Studies itu, di satu sisi Surya Paloh terkesan memainkan irama politik secara lebih rasional, sedangkan di sisi lain Megawati menjalankan komunikasi politik secara lebih emosional. 

Hal itu dinilai membuat kedua tokoh cenderung saling berbeda pandangan politik, walaupun pada substansinya secara ideologi bermuara pada satu warna yang sama. 

BACA JUGA: SBY Hadir Bersama Boediono, Megawati Bareng Mbak Puan dan Hamzah Haz

Alasan lain, Alfarisi juga menilai Jokowi di periode kedua pemerintahannya terlihat lebih enjoy. Mantan Wali Kota Surakarta itu tidak lagi dibebani misi politik untuk kembali menjabat di periode berikutnya, karena secara konstitusi tidak lagi dimungkinkan.

"Saya kira di periode ini Jokowi ingin fokus menyelesaikan pemerintahannya secara lebih stabil dan aman," kata Alfarisi.

BACA JUGA: Hasto dan Puan Maharani Mendapat Tugas Khusus dari Megawati

Alfirisi meyakini, Jokowi menyadari dibutuhkan koalisi besar dengan prinsip demokrasi gotong royong, agar pemerintahan dapat berjalan lebih stabil.

"Karena itu, semua partai diajak kerja sama membangun bangsa termasuk juga Partai Gerindra yang menjadi rival politiknya," kata Alfarisi.

Sayangnya, kebijakan merangkul Gerindra menimbulkan riak politik di kubu koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf. Namun, Alfarisi meyakini riak-riak tersebut tak akan sampai mengakibatkan gelombang yang mengganggu jalannya pemerintahan. (gir/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler