jpnn.com, JAKARTA - Hari ini (24/7) Presiden Joko Widodo menggelar rapat kabinet di Istana Negara. Menurut Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, ada sejumlah isu yang dibahas dalam rapat kabinet kali ini.
Pramono mengatakan, 2018 akan menjadi tahun politik. Karena itu penggunaan anggaran harus benar-benar fokus dan terkonsentrasi.
BACA JUGA: Jokowi Minta Penerbitan 1,9 juta Sertifikat di Riau Dipercepat
"Dan presiden dalam arahannya meminta para menteri untuk bisa menjelaskan apa yang menjadi persoalan yang dihadapi oleh pemerintah pada saat ini," ujar Pramono.
Terkait ekonomi, pemerintah meyakini kalau pertumbuhannya bisa dijaga di angka 5,3-5,4 persen. Selain itu, Jokowi -panggilan kondang Joko Widodo- juga menyinggung masalah utang negara.
BACA JUGA: Tol Pekanbaru - Dumai Ditarget Selesai 2019
Presiden, lanjut Pramono, menyampaikan bahwa ketika dia menjabat sebagai Presiden RI ke-7 pada 2014, utang negara sudah berada di angka Rp 2.700 triliun. Bahkan, untuk membayar utang saja pemerintah harus mengeluarkan anggaran ratusan triliun per tahunnya.
Untuk membayar utang saja setiap tahun saja pemerintah mengeluarkan Rp 250 triliun. Artinya selama tiga tahun Jokowi menjadi presiden, pemerintah mengeluarkan Rp 750 triliun untuk membayar utang.
BACA JUGA: Yusril Gugat UU Pemilu demi Cegah Jokowi Jadi Capres Tunggal
Sedangkan kini kisaran utang pemerintah di kisaran Rp 3.600 triliun. "Jadi sebenarnya utangnya kecil sekali pemerintah (Jokowi) ini," ujar Pramono.
Karena itu, kata Pramono, publik harus mengetahui kondisi utang negara ketika Jokowi mulai menjabat sebagai kepala negara. Dari paparan presiden dalam rapat kabinet tersebut, kata Pramono, bisa dihitung jumlah utang selama tiga tahun pemerintahan Joko Widodo- Jusuf Kalla.
“Enggak ngapa-ngapain saja itu sudah Rp 250 triliun. Selama tiga tahun menjadi Rp 750 triliun. Nah, tinggal dijumlahkan saja sekarang berapa yang utang oleh pemerintahan ini," tambah Pramono.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Unjuk Kebolehan Bermain Sulap Saat Perayaan Hari Anak
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam