Percepat Penanganan Kemiskinan Ekstrem Jateng, Ganjar Beri Arahan 17 Bupati

Selasa, 14 Februari 2023 – 18:57 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan arahan kepada 17 bupati terkait kemiskinan ekstrem. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 17 Bupati mendapatkan arahan dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terkait percepatan penanganan kemiskinan ekstrem.

Hal itu disampaikan Ganjar dalam Rapat Koordinasi Evaluasi Penanganan Kemiskinan Jawa Tengah, di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Jateng.

BACA JUGA: Tokoh Pemuda Solo Raya Dorong Erick Thohir Mendampingi Ganjar untuk Pimpin Indonesia

Ganjar menginstruksikan 17 kepala daerah untuk menyinkronkan data agar penanganan kemiskinan di Jawa Tengah.

Adapun, 17 Kabupaten itu di antaranya Banyumas, Banjarnegara, Blora, Brebes, Cilacap, Pemalang, Purbalingga, Purworejo, Rembang, Sragen, Wonogiri, dan Wonosobo.. Kemudian Demak, Grobogan, Kebumen, Klaten, dan Magelang.

BACA JUGA: Populi Center: Ganjar Unggul Jauh dalam Simulasi Head to Head dengan Anies

“Maka hari ini kami kejar, agar data mereka bisa masuk. Tadi ada yang menawar, saya minta waktu dua minggu. Enggak! Saya hanya kasih satu minggu saja, kalau enggak gitu nanti enggak cepet,” ujar Ganjar dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Selasa (14/2).

Di sisi lain, Ganjar menyebut sejumlah bupati telah melakukan berbagai langkah untuk mendapatkan data akurat soal tingkat kemiskinan, salah satunya adalah terjun langsung ke lapangan.

Kemudian, para bupati juga telah melaksanakan instruksinya, seperti optimalisasi Corporate Social Responsibility (CSR), bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), serta diaspora di kabupaten masing-masing.

"Nah ini contoh kreatif yang sudah ada, bahkan ada kabupaten yang mengembangkan. Makanya, Minggu depan, kami lihat progresnya lagi. Tak tagih terus,” ujar Ganjar.

Pada kesempatan yang sama Ganjar juga menerbitkan SK SK Gub No 465/13 Tahun 2023 tentang satuan tugas (satgas) penghapusan kemiskinan ekstrem Provinsi Jateng.

Satgas ini bertugas untuk mengatasi kemiskinan ekstrem di Jateng.

"Kami langsung membagi tugas di Kabupaten, kami bisa menangani problem kemiskinan itu apa saja, sektor dan subsektornya," ujarnya.

Ganjar menyebutkan hingga saat ini baru empat kabupaten yang telah melakukan verval 100 persen secara manual menggunakan excel.

Mereka adalah, Kabupaten Cilacap, Banyumas, Kebumen dan Brebes. Namun, dia menyebut daerah itu juga harus melengkapi komponen di aplikasi SIKS DJ.

"Hasil verval yang sudah masuk agar digunakan sebagai dasar intervensi baik oleh desa, kabupaten, provinsi maupun pusat dan sumber potensi pendanaan lainnya tanpa menunggu selesainya verval 100 persen," ujarnya.

Oleh karena itu, Ganjar juga meminta bupati agar mendorong camat dan kepala desa untuk menjalankan peran sesuai dengan hasil rapat koordinasi di tujuh lokasi khususnya kecamatan dan desa yang progres vervalnya masih rendah, di bawah 25 persen.

Ganjar berkata penanganan sektor dan sub sektor harus segera dilakukan oleh kabupaten kota, misalkanya penanganan pada faktor kemiskinan non makanan, contohnya jamban, listrik, rumah tak layak huni, hingga sekolah.

“Maka ini kami minta seluruh data yang ada di sana. Kedua, juga diinternalisasikan dengan stunting,” ujar Ganjar. (mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler