Perdebatkan Kriteria Riedl

Senin, 10 Januari 2011 – 09:38 WIB
Irfan Bachdim saat laga perdana LPI di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (8/1). Foto: Dok.JPPhoto

SURABAYA - Kans para pemain Liga Primer Indonesia (LPI) memperkuat timnas seolah menipis jika menilik ungkapan pelatih timnas Alfred RiedlPelatih asal Austria itu menyebutkan pemain timnas U-23 hanya akan diperkuat oleh pemain dari klub yang diakui Induk Sepak Bola Dunia (FIFA)

BACA JUGA: Semua Pemain Keturunan Dicoret



Tentu saja, para pemain Persema seperti Irfan Bachdim tidak memenuhi kriteria yang disebut Riedl itu
Sebab, keikutsertaan Persema di LPI sudah tak terbantahkan

BACA JUGA: Persebaya v Bandung FC : Beban Berat di Awal

Tim berjuluk Laskar Ken Arok itu mengawali keikutsertaannya di LPI dengan menggulung Ksatria XI 5-1 di Stadion Manahan (8/1) lalu


Tapi masih ada celah perdebatan soal kriteria Riedl tersebut

BACA JUGA: Datangi Polda Pagi Ini

Pelatih Persema Timo Schuanemenn menyebut adanya sejumlah pemain yang tidak berada di bawah FIFA, namun bisa memperkuat timnas negaranya berlaga di even resmi internasional"Contohnya Younghusband bersaudara (James dan Philip) yang bisa memperkuat Filipina di AFF 2010 laluPadahal, mereka tidak punya klub," tutur Timo

Pelatih berkebangsaan Jerman itu menyatakan bahwa sebenarnya ada dua perbedaan pendapat antara dirinya dan Riedl soal persiapan timnasSelain terkait kriteria pemain, dia juga mengaku tidak sepakat dengan pemusatan latihan jangka panjang yang dirpogramkan Riedl.

"TC jangka panjang sebenarnya kurang bagus untuk industri sepak bola," katanyaOleh sebab itu, dia menyatakan bahwa TC jangka panjang bukan menjadi kebiasaan negara-negara yang maju dalam sepak bolaSelain itu, Timo juga menjelaskan bahwa pemain juga harus diberikan ajang penempaan mental yang baik"Bermain di kompetisi merupakan cara yang lebih bagus untuk penempaan mental ketimbang sekedar pertandingan persahabatan," papar mantan pemain Persiba Balikpapan tersebut

Kapten tim Persema Bima Sakti juga turut berkomentar soal kriteria Riedl di atasBima menceritakan pengalamannya yang pernah memperkuat timnas meski ketika itu belum dinaungi klubYakni ketika menjadi anak asuh Henk Wullems di ajang SEA Games 1997"Saat itu, saya baru keluar dari klub Swedia, Helsingborgs IF dan belum bergabung dengan Pelita JayaTapi saya bisa memperkuat timnas," tutur Bima

Pemain kelahiran Balikpapan itu juga mengaku kurang sepakat dengan program TC jangka panjangMenurutnya, hal itu akan berpengaruh terhadap prestasi klub yang dinaungi pemain timnasDia baru sepakat jika TC jangka panjang itu hanya berlaku untuk para pemain pelapis"Kalau pemain junior ok, tapi kalau pemain senior tidak," jelasnya," paparnya(uan)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hasil Belajar Dari Kesalahan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler