Lambatnya perekamanan e-KTP di Batam ini dikarenakan mesinnya yang kerap rusak. Bahkan jika mesin sedang rusak, perekaman KTP bisa terlambat hingga 45 menit sampai mesin tersebut kembali bisa bekerja secara normal.
"Sumberdaya manusia di Batam itu ada, tetapi mesin kita yang terkadang tidak mendukung. Lihat saja para petugas bekerja hingga malam hari. Tetapi kalau mesinnya rusak mau bagaimana lagi,"katanya.
Khusus untuk perekaman -eKTP di Pulau, Dahlan meminta agar petugas di setiap kecamatan berperan aktif. Dan jika dibutuhkan, Dahlan meminta petugas menggunakan sistem jemput bola. Petugas mendatangi para warga yang ada di Pulau.
"Terkadang kalau kita memaksakan warga datang ke kecamatan sulit juga.Kalau warga yang di pulau harus datang akan makan biaya besar. Dalam hal ini petugas harus lebih arif dan bijaksana dalam mengaambil tindakan," kata Dahlan.
Selain kerap rusak, terbatasnya mesin perekam data merupakan penyebab lamanya perekaman E KTP di Batam. Dahlan mengaku sudah meminta penambahan mesin E KTP ke kementerian dalam negeri, tetapi hingga saat ini belu dikirim.
Di Batam sendiri saat ini baru mesin dari Tanjung Pinang dan Kabupaten Bintan yang digunakan untuk menambah mesin yang sudah ada di Batam.
Meski demikian Ahmad Dahlan sangat yakin perekaman E KTP di Batam akan selesai sesuai degan waktu yang ditentukan. Ia berharap dukungan dari semua pihak agar pelaksanaan E KTP di Batam bisa berjalan dengan baik.
"Kita berharap dukungan semua masyarakat Batam untuk mensukseskan program perekaman E KTP ini.Saya harapkan warga tetap antusias untuk mendatangi kecamatan masing-masing untuk melakukan perekaman. E KTP ini sangat penting karena akan jadi dokumen pertama untuk mengurus dokumen lainnya. Saya juga berharap petugas tetap profesional dalam bekerja," imbau Dahlan. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembacok Jaksa Sistoyo Divonis 2 Tahun 7 Bulan
Redaktur : Tim Redaksi