Peremajaan 540.000 Ha Sawit Rakyat, Airlangga Siapkan Rp 16,2 T dan KUR

Kamis, 24 Februari 2022 – 20:53 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat acara Penanaman Perdana Program Peremajaan Sawit Kemitraan Strategis di Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak, Riau, Kamis (24/2/2022). Foto: ANTARA/HO-Kemenko Perekonomian

jpnn.com, SIAK - Pemerintah mempercepat realisasi program peremajaan sawit rakyat (PSR) atau replanting di Kabupaten Siak dengan menerapkan good agriculture practice melalui kerja sama strategis multipihak.

"Program PSR yang hari ini kita laksanakan adalah upaya kita untuk mewujudkan target dan keberlanjutan program tersebut. Diharapkan penanaman di kebun-kebun rakyat lainnya akan dilanjutkan," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam sambutannya di acara Penanaman Perdana Program Peremajaan Sawit Kemitraan Strategis di Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak, Riau, Kamis.

BACA JUGA: Airlangga Buka-bukaan soal Prediksi Ledakan Omicron, Tetap Waspada

PSR merupakan salah satu program strategis nasional sebagai upaya pemerintah dalam meningkatkan produktivitas tanaman perkebunan kelapa sawit nasional yang saat ini rata-rata sebesar 3-4 ton/hektare dan umur tanaman di atas 25 tahun.

Pelaksanaan program PSR dengan penggunaan bibit unggul dan penerapan good agriculture practice (GAP) akan meningkatkan produksi kelapa sawit tanpa harus melakukan pembukaan lahan baru, sehingga dapat meningkatkan pendapatan pekebun rakyat secara optimal.

BACA JUGA: Total Dukung Airlangga, Golkar Kaltim: Wajib Jadi Pemenang

Program PSR ditargetkan dari 2020-2022 untuk lahan seluas 540 ribu hektare dan didukung pembiayaan dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) sebesar Rp 30 juta/hektare untuk maksimal lahan seluas 4 hektare/pekebun.

Ketentuan kemitraan yang telah dirancang selain untuk mempercepat pelaksanaan PSR, sekaligus bertujuan untuk memastikan kualitas kebun sawit rakyat akan tumbuh dengan kualitas yang sama dengan kualitas kebun perusahaan mitranya.

BACA JUGA: Airlangga Disebut Kuda Hitam, Golkar Mantap Incar Kursi Presiden

"Perusahaan mitra diharapkan bertanggung jawab untuk membantu pekebun membangun kebun sawitnya dengan kualitas minimal sama dengan kebun mitranya atau bahkan lebih baik dengan memanfaatkan teknologi yang terkini serta memastikan aspek keberlanjutan baik dari segi ekonomi, sosial, dan lingkungan," ujar Airlangga, dalam keterangannya.

Sementara itu dari sisi pembiayaan, pemerintah juga menyediakan dukungan kredit usaha rakyat (KUR) dengan bunga yang disubsidi dan grace period selama lima tahun. Dengan dukungan tersebut, pekebun membayar cicilan setelah tanaman sawit menghasilkan.

Selain itu, Airlangga juga secara simbolis menyerahkan KUR dari berbagai bank penyalur seperti BNI, BRI, BPD Riau, Bank Syariah Indonesia, dan Bank Sinarmas Syariah.

Adapun pada kegiatan tersebut replanting dilaksanakan untuk kebun kelapa sawit milik 1.233 petani swadaya dengan total lahan seluas 2.844 hektare yang tersebar di 16 desa.

Skema kemitraan ini melibatkan Sinar Mas Agribusiness and Food sebagai perusahaan inti dengan 16.361 petani plasma.

Jenis bibit yang digunakan adalah DXP Dami Mas dengan produktivitas mencapai 25-30 ton TBS/hektare. Khusus 2022 ini, Sinar Mas menargetkan 1.300 hektare lahan petani swadaya. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler