"Perempuan Berkalung Sorban" Bukan Film Religi

Rabu, 14 Januari 2009 – 07:31 WIB
Sutradara Hanung Bramantyo dan Para pemain film "Perempuan Berkalung Sorban" saat jumpa pers di Planet Hollywood,Jakarta, Senin (12/1). Foto : Fedrik Tarigan/Nonstop/JPNN
JAKARTA – Film Perempuan Berkalung Sorban (PBS) menolak dikatakan mengikuti sukses film-film religi sebelumnyaFilm yang akan dirilis di bioskop 15 Januari itu tidak menitikberatkan pada aspek agama, tapi lebih kepada keluarga.

Lagi pula, menurut Chand Parwez, produser dari Starvision, ide untuk membuat film yang diadaptasi dari novel karya Abidah El Khalieqy itu ada sejak 2002

BACA JUGA: Kerja Keras Untuk Perempuan Berkalung Sorban

”Saat saya baca novel, yang tersirat ini sangat inspiratif
Bisa berikan sebuah harmonisasi

BACA JUGA: Revalina Mencuri Ilmu Parenting dari Para Ahli

Ini sebuah kisah keluarga,” katanya saat ditemui di kantornya kemarin (13/1).
 
Parwez –sapaan akrabnya– yakin, jika difilmkan oleh sineas yang hebat, kisah tersebut akan menjadi sebuah karya masterpiece
”Persoalannya, saat itu saya tidak menemukan orang yang tepat

BACA JUGA: Alhamdulillah, Hanung Bramantyo Sembuh dari Covid-19

Barulah ketika Hanung (Bramantyo) membuat Get Married, saya lihat dia bisa menciptakan karakter yang kuat dari tokoh-tokoh yang ada,” kisahnya.
 
Gayung bersambutHanung yang sebelumnya sukses menggarap film religi, Ayat-Ayat Cinta, menerima tawaran itu”Lepaskan film ini dari wacana Islam atau apa punMari bicara tentang manusia dengan manusiaMari bicara tentang keluargaKalaupun ada Islam, hanya sebagai latar belakang,” kata Hanung tentang film garapannya tersebut.
 
Menurut Parwez, PBS berusaha menafsirkan ungkapan surga ada di telapak kaki ibuPerlu dijadikan motivasi bagi masyarakat”Rasanya aneh saja kalau masyarakat tidak menghendaki untuk menonton film iniFilm ini bukan ditujukan kepada satu kelompok atau golongan, tapi tentang lingkungan yang paling kecil, keluarga,” ungkapnya berpromosi.
 
Parwez mengatakan, pihaknya juga tidak mau merusak industri perfilman di Indonesia”Saya kalau mau membuat sesuatu yang baru harus berhasil dan saya selalu mengambil genre yang berbeda dengan tujuan untuk memperkaya filmSaya tidak mau menjadi pengikut,” ujarnya.
 
Namun, Parwez menambahkan, pihaknya tidak menarget jumlah penonton untuk film yang dibintangi Revalina STemat ituPihaknya yakin bahwa film berkualitas mempunyai potensi untuk menjadi box office”Ini film paling rapi, menurut saya, yang pernah saya kerjakanDulu adalah Heart, tapi ini lebih rapi Saya rasa sulit mencari perbedaannya dengan film-film kelas dunia,” ujarnya(gen/ayi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Chand Parwez Geram Susah Sinyal Tayang Tanpa Izin di Drive In Cinema


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler