jpnn.com - BATAM - Nasib tragis dialami Sri Banun, warga perumahan Bukit Raya, Batamcenter, Batam. Wanita paruh baya itu menjadi korban kekerasan dari supir taksi gelap BP 1928 ZU di parkiran Bandaran Hang Nadim Batam, Rabu (4/2) sore sekitar pukul 16.00 WIB.
Korban mengalami luka serius di bagian kening dan luka lebam di sekujur tubuh akibat diseret taksi warna kuning tersebut sekitar 15 meter.
BACA JUGA: Pamit Beli Pembalut, Gadis Tuna Wicara Menghilang
Sahat Marulitua, supir taksi gelap warga Bidaayu, Seibeduk dibekuk kepolisian Bandara di kawasan Sekupang atas perbuatanya itu.
Sri saat mendatangi Mapolresta Barelang tampak pucat. Di keningnya terbalutpferban karena luka robek. Kening Sri mendapat tiga jahitan. Wanita tua ini meringis kesakitan karena luka lebam di di bagian tubuh yang lain."Badan saya bengkak semua karena diseret taksi itu sekitar 15 meter," tutur Sri.
BACA JUGA: Anggota Dewan Ngamar Bersama Anak Mantan Istrinya
Kejadian itu bermula saat dia hendak pergi ke rumah anaknya di perumahan Bukit Raya, Batamcenter. "Saya baru turun dari kapal dari Medan, mau ke Bukit Raya," tutur Sri.
Saat berada di pelabuhan Sekupang, Sri bersama satu rekan wanita lain yang dikenal di kapal, jalan bersama. Wanita yang lebih mudah dari Sri itu hendak bandara hang Nadim Batam. Keduanya didekatin oleh seorang pria calo taksi di pelabuhan tersebut.
BACA JUGA: Masuk Pelabuhan Kupang Kini Wajib Tes Alkohol
Kepada Sri dan rekannya, pria tersebut menyetujui kalau tarif masing-masing Rp80 ribu termasuk sampai ke Bandara. "Setelah itu, dia bawa kami ke Taksi itu, supirnya kok orang lain," kata Sri.
Tanpa bicara, si supir taksi langsung tancap gas. Sri dan temannya tadi diam saja karena pikirnya sudah ada kesepakatan harga taksi. "Sampai di luar portal, ada penumpang lain wanita juga yang mau ke Bengkong dimuat juga sama supir itu," katanya.
Sahatpun melaju kendaraanya ke Bandara untuk lebih dahulu antar wanita yang hendak mengejar pesawat di Bandara. Sesampai di Bandara, Sri terkejut karena, Sahat memintah tarif taksi Rp150 ribu kepada wanita tadi. "Sayapun protes, karena kesepakatan Rp80 ribu. Tapi dia (Sahat) tak mau tahu, katanya tarif kota Rp150 ribu," ujar Sri lagi.
Sri dan Sahatpun terlibat bertengkar mempertahankan harga tarif taksi tersebut."Karena dia ngotot terus saya kasi tambah Rp50 ribu. Jadi saya sudah bayar Rp130 tapi dia tetap nggak mau. Saya minta dia turunin saya di Bandara,tapi dia malah mau pergi bawa barang saya yang ada di dalam taksi," tutur Sri.
Melihat barangnya dibawa kabur taksi tersebut, Sri mencoba pertahankan, hingga akhirnya dia diseret sejauh 15 meter bersama mobil tersebut. Kepalanya terluka dan lebam-lebam di sekujur tubuh. Sahat berhasil lolos dengan barang penumpangnya. Sripun mengadu ke petugas keamanan Bandara.
Polsek Bandara yang dikomandoi AKP Tommy Palayukan Langsung mengejar taksi tersebut ke Sekupang. Sahat berhasil dibekuk di Sekupang bersama taksinya.
Di Mapolresta Barelang, Sahat mengelak kalau dia menyeret Sri. Menurutnya Sri terjatuh sendiri saat dia hendak parkir kendaraannya.
Mengenai tarif taksi, Sahat mengaku memang tarif normal Rp150 ribu dan dia tak tahu kalau penumpangnya sepakat dengn calo Rp80 ribu."Itukan hak saya, saya minta, dia malah tarik minta tolong, saya jadi tambah bingung, makanya saya kabur," ujar Sahat.
Kapolresta Barelang Kombes Pol Asep Safrudin membenarkan kejadian itu. Saat ini anggotanya masih mendalami kasus tersebut."Masih kita dalami, pasal apa yang dikenakan," ujar Asep. (eja)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Video Panas PNS Berbatik Korpri Lebih dari Satu
Redaktur : Tim Redaksi