jpnn.com - Performa sektor ganda putra Indonesia akhir-akhir ini tengah menurun. Pelatih memberikan sejumlah wejangan.
Terkini, Fajar Alfian dan kawan-kawan pulang dengan nirgelar dari China Open 2023.
BACA JUGA: Fikri dan Bagas Dipukul Juara Dunia, Ganda Putra Indonesia Hancur
Pencapaian terbaik ganda putra Indonesia di turnamen BWF Super 1000 ini ialah menembus semifinal yang diraih Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri.
Namun, langkah pasangan berakronim BakRi itu harus terhenti seusai takluk dari jagoan Korea, Kang Min-hyuk/Seo Sung-jae.
BACA JUGA: All England 2023: Soal Cedera Mohammad Ahsan, Begini Respons Fajar Alfian
Catatan minor ini mengundang reaksi dari Pelatih ganda putra Indonesia, Aryono Miranat.
Suksesor Herry Iman Pierngadi itu menilai faktor kepercayaan diri yang menurun menjadi salah satu penyebab melempemnya performa ganda putra.
BACA JUGA: China Open 2023: Kondisi Ganda Putra Indonesia Setelah Berpisah dengan Herry IP
"Secara keseluruhan, yang perlu diperhatikan ialah faktor teknisnya. Masalah kepercayaan diri dan keyakinan dalam bermain harus ditingkatkan," ucap Aryono dalam keterangan resmi.
"Konsistensi permainan akan hadir jika percaya diri," tambahnya.
Lebih lanjut, Aryono menjelaskan anak asuhnya juga perlu meningkatkan pertahanan dan akurasi pukulan agar mampu bersaing di level tertinggi.
"Dalam latihan nanti, saya sudah merencanakan menambah latihan akurasi. Kami juga harus bisa kembali memegang kendali permainan di depan net," sambung pelatih berjuluk Naga Air itu.(pbsi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dhiya Muhammad El-Labib