jpnn.com, JAKARTA - Perum Perhutani bersama PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III Holdings meluncurkan Plantation & Forestry Institute (PFI) klaster Perkebunan & Kehutanan.
PFI memiliki visi menjadi research and learning institute yang mampu mendukung pengembangan bisnis perusahaan, kebijakan nasional, serta menjadi excellence learning partner dan agen perubahan di industri perkebunan dan kehutanan.
BACA JUGA: Perhutani Raih Penghargaan di Ajang BUMN Marketeers Awards
PFI juga mengusung 6 misi, pertama, menghasilkan produk unggul dan teknologi untuk memenuhi kebutuhan industri perkebunan dan kehutanan.
Kedua, menghasilkan kajian (policy) sebagai pusat rujukan dalam pengambilan kebijakan perkebunan dan kehutanan nasional.
BACA JUGA: Perum Perhutani Beri Santunan Rp 50 Juta untuk Anak Yatim
Ketiga, melakukan pengawalan penerapan teknologi dan perencanaan investasi khususnya perkebunan dan kehutanan.
Keempat, melakukan komersialisasi hasil riset dan jasa kepakaran serta menghasilkan karya tulis ilmiah yang diterbitkan pada jurnal terakreditasi baik nasional maupun internasional.
BACA JUGA: PTPN III Ekpansi Bisnis ke Laos
Kelima, menjalankan program-program pembelajaran dan pengembangan bagi industri perkebunan dan kehutanan.
Keenam, menyiapkan sumber daya manusia yang berdaya saing melalui peningkatan kompetensi (capacity building).
Asisten Deputi Bidang Teknologi dan Informasi Kementerian BUMN (KBUMN) Imam Bustomi mengatakan, pihaknya akan terus mendorong BUMN untuk berinovasi dalam pengembangan learning and research di klaster perkebunan dan kehutanan.
Menurutnya, learning and research institute Indonesia harus terus didorong menjadi adaptive learning organization.
"Agar menghasilkan best CEO atau talent di industri plantation and forestry," kata Imam dalam keterangan tertulis, Minggu (4/7).
Direktur Utama Perum Perhutani Wahyu Kuncoro mengatakan bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi dengan semua pihak, khususnya Kementerian BUMN.
Menurutnya, Perum Perhutani merupakan BUMN pengelola hutan dengan luas 2,4 juta hektare dan PTPN memiliki lahan seluas 1,1 juta hektare memiliki potensi luar biasa untuk dikembangkan.
"Sehingga akan terjalin sinergi bisnis antara Perum Perhutani dan PTPN untuk meningkatkan kontribusi bagi negara dan sosial masyarakat," ungkap Wahyu.
Strategi bisnis, teknik operasional, maupun kebijakan-kebijakan yang akan mendukung pertumbuhan baik untuk Perhutani maupun PTPN, diharapkan dapat muncul dari PFI melalui kapabilitas dan sumber daya yang dimiliki.
Dirut PTPN III Mohammad Abdul Ghani mengatakan kehadiran PFI merupakan hal penting sebagai landasan bagi PTPN untuk melaksanakan transformasi lebih cepat.
"Kolaborasi antara PTPN dan Perum Perhutani diharapkan dapat meningkatkan laba dan value dari sektor perkebunan dan kehutanan," ujarnya. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh