Perhutani Group Sukseskan Program Cikole Kampung Re/UpCycle Bebas Sampah

Sabtu, 06 April 2024 – 03:22 WIB
Perum Perhutani bersama anak perusahaannya ‘Econique’ Perhutani Alam Wisata (PT Palawi Risorsis) menyukseskan program ‘Cikole Kampung Re/Up Cycle Bebas Sampah’. Foto dok Perhutani

jpnn.com, BANDUNG - Perum Perhutani bersama anak perusahaannya ‘Econique’ Perhutani Alam Wisata (PT Palawi Risorsis) menyukseskan program ‘Cikole Kampung Re/Up Cycle Bebas Sampah’ untuk pemberdayaan ekonomi dan lingkungan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dan mitra wisata di kawasan Cikole, sebagai bentuk Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan.

Program Cikole ‘Kampung Re/Up Cycle Bebas Sampah’ bertujuan untuk membangun wilayah tanpa Tempat Pembuangan Akhir (TPA) serta membangun taman dengan konsep re/up cycle garden.

BACA JUGA: Lewat Semarak Ramadan Berkah, Perhutani Gelar Bazar Sembako Murah di 5 Lokasi

Program ini bertahap dilaksanakan mulai dari penyediaan sarana dan prasarana untuk mengelola sampah hingga teknologi konversi sampah plastik residu dan segala sampah menjadi berharga serta melibatkan masyarakat sekitar tempat wisata, komunitas perempuan / Ibu Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) setempat, komunitas peduli sampah, pengunjung atau wisatawan, karyawan pengelola wisata dan pemerhati sampah.

Dalam kegiatan tersebut dilakukan pelatihan pengelolaan sampah kepada puluhan anggota LMDH dan mitra wisata di kawasan Cikole pada Rabu (3/4).

BACA JUGA: Surveyor Indonesia Gelar Mudik Gratis ke 5 Tujuan ini

Perhutani menggandeng Konsultan CSR, Pemerhati Lingkungan, Pemberdayaan Masyarakat dan Praktisi Pendidikan Arya Hindrarprayoga dan Ketua pengelola pantai Seminyak, Bali dan Pengelola Tempat Penampungan Sementara (TPS) 3R Desa Adat Seminyak Bali sebagai salah satu TPS 3R terbaik di Indonesia I Komang Ruditha Hartawan untuk memberi pelatihan.

Selanjutnya dilakukan penyerahan bantuan TJSL.

BACA JUGA: Safari Ramadan: Jamkrindo Bagikan Ribuan Paket Sembako & Gelar Berbagai Kegiatan Sosial

Direktur Keuangan dan manajemen Risiko Perhutani Dewi Fitrianingrum menuturkan dukungan yang diberikan Perhutani ini bertujuan agar destinasi wisata di wilayah Cikole terjaga kebersihannya dan terawat dengan baik, sehingga para pengunjung dapat menikmati keindahan alam yang asri dan bersih.

“Bantuan tersebut merupakan wujud tanggung jawab Perhutani kepada lingkungan dan sosial yang diharapkan memberikan dampak kepada masyarakat baik dari segi ekonomi, sosial, dan lingkungan yang berkelanjutan,” terangnya.

“Terima kasih kepada Kementerian BUMN atas dukungan kepada Perhutani, sehingga program ini kedepannya dapat berlanjut di lokasi lainnya,” tambah Dewi.

Pada kesempatan yang sama Koordinator Asisten Deputi (Asdep) Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan, Teddy Poernama menyampaikan pembangunan pariwisata berkelanjutan merupakan suatu upaya yang melibatkan berbagai pihak, dengan fokus pada aspek 5P yang menggerakkan keberlanjutan: Profit, People, Prosperity, Peace, dan Partnership.

Teddy Poernama juga menyampaikan usulan tiga aspek utama yang berperan dalam meningkatkan kontribusi Destinasi guna mencapai performa pariwisata berkelanjutan dalam pengembangan model pariwisata ‘Econique’ pada destinasi milik PT Palawi.

“Pertama, kolaborasi menjadi kunci utama. Kedua, sinergi pentahelix menjadi landasan yang kuat. Ketiga, kepemimpinan inovatif,” tambahnya.

“Pengelolaan sampah terpadu menjadi satu aspek yang tidak bisa diabaikan dalam mendukung performa pariwisata berkelanjutan. Melalui kerja sama lintas sektor, kita bisa menciptakan solusi yang terpadu dan berdaya guna terhadap permasalahan sampah, menciptakan nilai tambah yang signifikan bagi PT Palawi, khususnya destinasi Cikole,” serunya.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler