jpnn.com - BANDUNG - Under Secretary Phillipines Air Force Raymun Elefante didampingi Mayor Jenderal Roz Briguez berkunjung ke PT Dirgantara Indonesia (Persero) (PTDI).
Kunjungan tersebut langsung disambut Direktur Niaga dan Restrukturisasi Budiman Saleh di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Pusat Manajemen (GPM) lantai 9 PTDI, Jl. Pajajaran No. 154 Bandung, Jumat (04/11) kemarin.
BACA JUGA: Jakarta-Johor Bahru Cuma Rp 299 Ribu nih, Mau?
Direktur Niaga dran Restrukturisasi PTDI, Budiman Saleh mengatakan, kunjungan Under Secretary Phillipines Air Force ke PT DI untuk meninjau pesawat NC212i yang telah dipesan dan siap dikirimkan ke Filipina.
Rombongan Filipina sehari sebelumnya telah berkunjung 1 booth PT DI di Indo Defence 2016, JIExpo, Jakarta.
BACA JUGA: AirAsia Kembali Buka 2 Rute ke Malaysia
"Pesawat NC212i adalah pesawat multiguna generasi terbaru dari NC212 dengan daya angkut 28 penumpang, memiliki ramp door, kabin yang luas dikelasnya, sistem navigasi dan komunikasi yang lebih modern, biaya operasi yang lebih rendah namun tetap kompetitif di pasar pesawat kecil," katanya kepada wartawan disela kunjungan.
Budiman mengungkapkan, pesawat NC212i dapat juga digunakan sebagai pembuat hujan, patroli maritim dan penjaga pantai.
BACA JUGA: Tingkatkan Keselamatan Penerbangan, AirNav Indonesia Terus Lakukan Modernisasi
Pesawat generasi sebelumnya C212 berbagai seri telah digunakan lebih dari 600 unit oleh 38 negara diataranya yaitu Thailand, Filipina, Afrika Selatan, Spanyol, Uni Emirat Arab, Cili dan Meksiko.
Saat ini, lanjutnya pesawat NC212i tersebut telah sepenuhnya dikerjakan oleh PT Dirgantara Indonesia (Persero) (PT DI),
"PTDI adalah satu-satunya industri pesawat terbang di dunia yang saat ini memproduksi pesawat NC212i.
Seluruh proses pembuatan pesawat tersebut telah dilakukan di Bandung pada kawasan produksi PT DI karena Airbus Defence and Space telah menyerahkan sepenuhnya fasilitas produksi ke PT DI," jelas Budiman.
Budiman menambahkan, PT DI saat ini juga sedang membuat pesawat NC212i sebanyak 3 unit pesanan dari Vietnam yang seluruh proses pembuatan struktur pesawat mulai dari fuselage, center wing, outer wing, outer flap, inner flap, aileron, vertical stabilizer, rudder, horizontal stabilizer, elevator serta semua door mulai pilot door, passenger door, ramp door; forward door dan emergency door.
"Semua dikerjakan di PTDI yang akan mendapatkan sertifikasi EASA ditargetkan akhir tahun 2016 atau awal tahun 2017," tegasnya
Lebih lanjut Budiman memaparkan, perbedaan konfigurasi antara NC212-400 dan NC2121, kata Budiman ada pada avionic. Nc212i telah menggunakan digital avionic dan autopilot sehingga memudahkan pilot melakukan konfigurasi terbang
Sedangkan perbedaan dengan NC212-200 terletak pada avionic rack yang semula diletakkan di dalam pesawat. Avianic rack Nc212i diletakkan di bagian depan moncong pesawat sehingga dapat menambah jumlah penumpang.
"Perbedaan lainnya pesawat NC212i menggunakan winglet untuk mengurangi hambatan udara disekitar ujung sayap dan menggunakan kaca kotak untuk menambah kenyamanan penumpang melihat keluar pesawat," pungkasnya. (dn/dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kunjungi Kantor AirNav, ini yang Dilakukan Jokowi
Redaktur : Tim Redaksi