Perilaku Ahoker Bukti Nyata Kegagalan Pemilu Langsung

Sabtu, 27 Oktober 2018 – 17:06 WIB
Prijanto. Foto: M Adil/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Mantan Wakil Gubernur DKI Prijanto menilai pemilu langsung, baik di tingkat daearah maupun nasional, telah terbukti berdampak negatif terhadap kehidupan sosial masyarakat. Karena itu, lebih baik tak perlu dipertahankan lagi.

"Ketika pilpres dan pilkada secara langsung, rakyat Indonesia itu rusak, bubar. Perpecahan nyaris. Siapa yang bisa bantah?,” kata Prijanto di Cikini, Sabtu (27/10).

BACA JUGA: Bawa Nama 212, Kelompok Ini Siap Bergandengan dengan Ahoker

Prijanto menyebutkan, pemilu langsung akan memunculkan dendam politik. Dia mencontohkan pendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang sampai sekarang masih terus menyerang Gubernur Anies Baswedan.

"Nanti habis pilpres ini ketemu siapa, menang, itu dendam politik itu ada. Pilkada juga demikian. Satu contoh di DKI, ketika Pak Anies meresmikan Lapangan Banteng, masih muncul kelompoknya Ahok yang merasa tidak puas. Itulah dendam-dendam politik akibat sistem pilkada langsung dan pilpres langsung,” ujar Prijanto.

BACA JUGA: Sepertinya Ahokers Tak Punya Pilihan selain Dukung Jokowi

Selain itu, pemilihan langsung ternyata tidak menghasilkan pemimpin yang berkualitas dan bersih. Terbukti, jumlah kepala daerah yang terjerat OTT KPK terus bertambah.

"Sistem pemilu langsung juga menjadi alat adu domba oleh negara asing," pungkas pria yang jadi wakil gubernur melalui proses pemilihan langsung ini. (dod/rmol)

BACA JUGA: Ahoker Garis Keras Cuma Punya Dua Pilihan

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mungkinkah Ahoker Beralih ke Prabowo - Sandi?


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler