jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris DPW Partai Perindo Nusa Tenggara Barat (NTB) M. Nashib Ikroman menilai pernyataan mantan Gubernur NTB Zulkieflimansyah soal hasil survei Ganjar Pranowo-Mahfud MD terendah di provinsi itu sangat tendensius.
Pria yang akrab disapa Acib itu mengatakan pernyataan Zulkieflimansyah tersebut hanya untuk mencari sensasi dan jauh dari kebenaran.
BACA JUGA: Ganjar Datang dengan Ide yang Sudah Terbukti, Petani Rembang Senang Sekali
"Hal ini jelas mendowngrade ikhtiar TGB dalam memenangkan Ganjar Mahfud di NTB," kata Acip dalam keterangannya, Kamis (4/1).
Acip menjelaskan posisi Zulkieflimansyah tidak bisa dilepaskan dari politisi PKS sekaligus juru bicara Timnas AMIN.
BACA JUGA: Masyarakat Makin Antusias Dukung Ganjar-Mahfud, Elektabilitas Melesat
Sehingga, dia menilai pernyataan dia dianggap tidak etis. Apalagi, pernyataan itu Zulkieflimansyah lontarkan di acara Nahdlatul Wathan Diniyyah Islamiyah (NWDI) yang sudah memiliki sikap yang jelas soal pilpres.
Acip mengatakan pernyataan dari Zulkieflimansyah ini menjadi catatan bagi Partai Perindo karena dilakukan di ruang publik dan pernyataan itu tidak memiliki konteks dalam acara tersebut.
BACA JUGA: Masyarakat Pademangan Siap Sosialisasikan Visi Misi Ganjar-Mahfud ke Akar Rumput
"Saya rasa tendensi Pak Zul jelas untuk menggiring opini. Bagi Perindo dan kader NWDI, ini jadi catatan penting untuk koalisi pada Pilkada NTB," lanjutnya.
Lebih lanjut, Acip menjelaskan hasil lembaga survey dapat juga dilihat sebagai alat penggiringan opini dan pengkondisianmasyarakat.
Dia meminta masyarakat tidak usah terpengaruh dengan pernyataan Zulkieflimansyah dan menegaskan Partai Perindo sampai sekarang juga masih solid memenangkan Ganjar-Mahfud di NTB.
"Di NTB kami mencatat terus ada peningkatan yang baik terkait nama Ganjar-Mahfud di masyarakat," tambahnya.
Sebelumnya, dalam acara pelantikan Himmah NWDI, Zulkieflimansyah menyebut hasil survei Ganjar-Mahfud terendah di NTB.
Dewan Pakar PB NWDI itu menjelaskan survei melibatkan 6.000 responden dan diklaim akurat.
Dalam acara itu, Zulkieflimansyah menyebut pasangan calon nomor urut 1 Anies-Muhaimin memperoleh elektabilitas sebesar 19 persen, pasangan nomor urut 2 Prabowo-Gibran sebesar 53 persen, dan pasangan nomor urut 3 Ganjar-Mahfud hanya 9 persen.
Meski begitu, dia membantah pernyataannya itu sebagai bagian dari mengampanyekan pasangan calon lain di luar pasangan AMIN.
"Saya dukung pasangan (nomor) 2? Sebagai Ketua DPP PKS tentu enggak mungkin saya mendukung capres yang berbeda dengan capres yang sudah diputuskan dan disepakati oleh partai saya. Kami di PKS sepakat mendukung AMIN. Di PKS kami enggak pernah main-main dan tidak serius terhadap apa yang sudah kami putuskan bersama," kata Zulkieflimansyah.(mcr8/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Kenny Kurnia Putra