jpnn.com, JAKARTA - Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), diimbau harus memperkuat keamanan sistem komputasi data mereka.
Menurut Direktur Proteksi Infrakstruktur Informasi Kritikal Nasional (IIKN) Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Agung Nugraha, 43 persen serangan siber menargetkan UMKM.
BACA JUGA: Mentan Syahrul Yasin Limpo: UMKM Sektor Peternakan Harus Berkembang
“Karena mereka membangun sistem, membangun start-up itu dari aspek ketersediaan layanan individu, keamanannya biasanya enggak ada,” ujar Agung dalam "Forum Diskusi Telematika Akhir Tahun 2019" di Jakarta, Senin.
Oleh karena itu, Agung mengatakan menjadi kewajiban bagi pemerintah untuk mencegah hal itu. Menurut dia, Kemenko Perekonomian dapat membangun inkubator untuk UMKM.
BACA JUGA: Serangan Siber Ransomware Diprediksi Meningkat pada 2020
“Salah satu kebijakan pemerintah selain regulasi adalah jaminan keamanan. BSSN sudah ada proyeksi ke arah sana,” kata Agung.
Pada 2020, lanjut Agung, BSSN akan membangun platform aman untuk UMKM dengan menggandeng Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) yang dinamai UMKM Syariah.
BACA JUGA: Pakar Siber Kritik Penghimpunan Data Masyarakat Oleh Kemenkes
“Jadi platform e-commerce yang aman itu bisa tentunya mengurangi 43 serangan siber,” ujar Agung.
“Proyek tersebut akan diselesaikan tahun ini, tahun 2019 ini akan selesai. Rencananya tahun 2020 nanti akan diinformasikan lebih lanjut karena itu di bawah Direktorat Proteksi Ekonomi Digital,” tambah dia.
Langkah BSSN dan Baznas tersebut sekaligus untuk mendorong pengembangan ekosistem digital yang aman dan kompetitif guna mendukung industri halal.
Peningkatan industri itu diharapkan bakal berpengaruh terhadap pertumbuhan keuangan syariah nasional. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha