Peringatan BMKG Saat Memasuki Musim Pancaroba, Waspada!

Kamis, 11 Maret 2021 – 21:20 WIB
Ilustrasi cuaca ekstrem. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menganalisis potensi cuaca ekstrem pada periode peralihan musim dari penghujan ke kemarau.

Menurut Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto, ciri umum kondisi cuaca saat periode peralihan musim ialah adanya perubahan kondisi cuaca yang relatif lebih cepat.

BACA JUGA: Polisi Gerak Cepat, Geger, Puluhan Orang Diangkut Pakai Truk

Pada pagi-siang hari biasanya cuaca terik, tetapi saat memasuki siang-sore kerap terjadi hujan intensitas tinggi dengan durasi singkat.

"Selama periode peralihan musim, ada beberapa fenomena cuaca ekstrem yang harus diwaspadai, yaitu hujan lebat dalam durasi singkat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, puting beliung, waterspout, dan hujan es," kata Guswanto dalam keterangan tertulisnya, Kamis.

BACA JUGA: BMKG Sebut Tiga Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Cuaca Buruk, Berikut Perinciannya...

Selain itu, dari hasil analisis dinamika atmosfer-laut menunjukkan fenomena La Nina masih dapat berlangsung hingga Mei 2021 dengan intensitas lemah hingga normal.

Kondisi tersebut berkontribusi pada peningkatan massa udara basah dan lembab di sekitar wilayah Indonesia.

BACA JUGA: Peringatan Dini BMKG, Warga Jabodetabek Diminta Waspada Malam Ini

Menurutnya, Monsun Asia juga mulai memasuki periode pelemahan pada akhir Maret 2021 yang mengindikasikan bahwa periode puncak musim hujan di sebagian wilayah Indonesia mulai berakhir.

"Sehingga dapat dikatakan sebagian besar wilayah Indonesia akan memasuki periode peralihan dari musim hujan ke kemarau mulai akhir Maret 2021," kata Guswanto.

Dalam sepekan ke depan, sambung dia, dinamika atmosfer teridentifikasi masih berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan.

Hal itu disebabkan adanya sirkulasi siklonik di Samudera Pasifik Timur Filipina dan di Samudera Hindia sebelah selatan Bali-Nusa Tenggara, yang dapat mengakibatkan terbentuknya pola konvergensi dan belokan angin.

"Diperkuat dengan adanya fenomena Gelombang Rossby Ekuatorial yang diprediksikan masih cukup aktif di sekitar wilayah Indonesia bagian barat."

"Selain itu, kondisi labilitas udara lokal yang signifikan juga dapat meningkatkan potensi konvektifitas dan pembentukan awan hujan di sebagian besar wilayah Indonesia," katanya.

Berdasarkan hasil analisis tersebut, BMKG memprakirakan dalam periode sepekan ke depan curah hujan dengan intensitas lebat dapat disertai kilat/petir dan angin kencang berpotensi terjadi di sejumlah wilayah seperti Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur.

Kemudian Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tengggara Timur, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.

"Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat mengakibatkan banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin selama memasuki masa pancaroba tahun ini," katanya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler