Peringatan dari BMKG untuk 17 Provinsi, Waspada Cuaca Buruk Hari Ini!

Kamis, 26 Agustus 2021 – 08:29 WIB
Waspada cuaca buruk. Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk waspada akan potensi hujan lebat disertai kilat dan angin kencang yang dapat terjadi di sejumlah provinsi di Indonesia hari ini.

Dalam sistem peringatan dini cuaca, BMKG memprakirakan wilayah yang berpotensi mengalami hujan lebat disertai petir hingga angin kencang seperti di Aceh, Bengkulu, Gorontalo.

BACA JUGA: Prakiraan Cuaca BMKG di Kamis Manis, Cerah di Wilayah DKI Jakarta

Kemudian Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Maluku, Papua Barat, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Sumatera Utara,

Khusus di wilayah DKI Jakarta pada Kamis, cuaca sepanjang hari cenderung cerah hingga cerah berawan dengan suhu rata-rata sekitar 23-32 derajat celcius dan kelembaban 50-90 persen.

BACA JUGA: BMKG Imbau Masyarakat Pesisir Waspada Sampai 26 Agustus

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati meminta penyedia layanan angkutan penyeberangan tidak menyepelekan informasi cuaca yang rutin dikeluarkan BMKG.

Hal ini sebagai langkah mitigasi dan antisipasi dalam upaya meningkatkan keselamatan transportasi.

BACA JUGA: BMKG Sebut Ada Anomali Suhu Permukaan Laut, Begini Dampaknya...

"Indonesia adalah negara kepulauan dan memiliki banyak sekali pelabuhan dan dermaga yang melayani angkutan penyeberangan.

Hampir 65 persen wilayah Indonesia merupakan perairan, maka informasi cuaca laut sangat krusial dalam menciptakan keselamatan transportasi di titik-titik penyeberangan," kata dia.

Dwikorita menjelaskan kondisi cuaca sangat berpengaruh terhadap kelancaran dan keamanan transportasi penyeberangan laut.

Kemungkinan hujan, badai, angin, dan gelombang tinggi sangat besar terjadi selama perjalanan.

Apalagi, kata dia, Indonesia dan negara-negara di dunia tengah menghadapi perubahan iklim yang memicu pergeseran pola musim dan suhu udara sehingga mengakibatkan peningkatan frekuensi dan intensitas bencana hidrometeorologi.

"Perubahan cuaca berlangsung sangat cepat dan tidak menentu yang dipengaruhi banyak faktor. Karenanya, kami juga terus berupaya meningkatkan, kecepatan, ketepatan, dan akurasi dalam prakiraan cuaca hingga skala tapak," kata dia. (antara/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler