Peringatan dari Brigjen Rudi Tranggono: Waspadai Ancaman Kelompok Ini!

Minggu, 18 September 2022 – 06:09 WIB
Kepala Badan Intelijen Daerah Kalimantan Barat Brigadir Jenderal Rudi Tranggono. Foto: Antara/HO

jpnn.com, PONTIANAK - Kepala Badan Intelijen Daerah (Kabinda) Kalimantan Barat Brigadir Jenderal Rudi Tranggono menyampaikan peringatan bagi masyarakat di wilayah tersebut.

Dia mengingatkan masyarakat Kalbar tetap mewaspadai ancaman kelompok-kelompok yang ingin mengubah ideologi Pancasila.

BACA JUGA: Peringatan Serius dari BMKG soal Cuaca Hari Ini, Wajib Waspada!

“Kelompok itu berkembang di beberapa daerah di Kalbar yang merupakan sisa-sisa dari kebijakan larangan oleh pemerintah terhadap organisasi-organisasi yang tidak berasaskan Pancasila,” kata Brigjen Rudi di Pontianak, Kalbar, Sabtu (17/9).

Dia kemudian mencontohkan kelompok atau organisasi tersebut ingin membangun negara khalifah dan sebagainya.

BACA JUGA: Kuasa Hukum Duga Pengeroyok Ade Armando Kelompok Radikal

“Paham itu meskipun dilarang, tetapi dari hasil monitoring kami masih ditemukan kelompok-kelompok kecil seperti itu, tetapi sporadis,” ungkap jenderal bintang satu itu.

Karena itu, Brigjen Rudi terus mengajak masyarakat Kalbar untuk berpikir cerdas dan bangsa ini tidak bisa dibangun dengan satu kelompok saja.

"Karena kita Bhinneka Tunggal Ika dan berbagai suku bangsa, budaya, dan bahasa sehingga tidak bisa dibawa ke dalam satu kelompok maupun satu warna. Karena ibarat taman, akan tampak indah kalau bunganya warna-warni," tegasnya.

Binda Kalbar juga terus berupaya melakukan pencegahan bekerja sama dengan instansi terkait sekaligus melakukan pemantauan.

Dia menegaskan jika ada pelanggaran, aparat penegak hukum yang menindaknya secara tegas.

“Kalau memang masih bisa dilakukan pembinaan maka dilakukan pembinaan dengan instansi terkait lainnya, salah satunya FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama)," sebutnya.

Brigjen Rudi mengungkapkan paham radikal masih berkembang karena pemahaman yang sempit sehingga menganggap agama tertentu yang harus dimurnikan dan diikuti.

"Paham seperti itu akan tergilas oleh waktu karena mereka dijanjikan angin surga bahwa kalau mengikuti paham mereka maka akan masuk surga. Padahal, surga dan neraka merupakan hak prerogratifnya dari Allah SWT," ujarnya.

Dia mengajak masyarakat untuk terus berbuat baik dan selalu hidup dengan toleransi serta menjauhi hal-hal negatif, karena itu merupakan jalan menuju surga. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler