Peringatan dari Satgas COVID-19 Surabaya terkait Klaster Hajatan

Senin, 11 Januari 2021 – 09:45 WIB
Tetap disiplin protokol kesehatan guna mencegah penularan Covid-19. Pakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan hindari kerumunan. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Surabaya menyampaikan imbauan kepada masyarakat Kota Pahlawan setelah ditemukan adanya klaster hajatan dalam beberapa hari terakhir.

Wakil Wakil Sekretaris IV Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Surabaya Irvan Widyanto di Surabaya, Senin (11/1), mengatakan pihaknya memberikan rekomendasi saat kegiatan hajatan berlangsung ditiadakan sajian prasmanan.

BACA JUGA: Berbeda dengan Jakarta, Surabaya Tidak Ramah kepada Kelompok Intoleran

"Tujuannya supaya masyarakat atau tamu yang hadir tidak diberi kesempatan untuk membuka masker," katanya.

Artinya, lanjut dia, makanannya dapat dibungkus dan dibawa pulang.

BACA JUGA: Berita Duka: Jasad Pendaki asal Surabaya Ditemukan di Jurang Gunung Rinjani

Jadi ditiadakan acara makan-makannya supaya warga tidak membuka masker di tengah keramaian.

"Tetapi bukan berarti kita (Satgas Penanganan COVID-19) melarang kegiatan sosial budaya termasuk hajatan di dalamnya ya," ujarnya.

BACA JUGA: Munarman: Rekening Saya Diblokir, Padahal untuk Pengobatan Ibu

Sebenarnya, lanjut dia, aturan itu sudah masuk di dalam Peraturan Wali Kota (Perwali) Surabaya Nomor 67 Tahun 2020 Tentang Penerapan Protokol Kesehatan Dalam Rangka Pencegahan dan Memutus Mata Rantai Penyebaran COVID-19 yang menyebutkan bahwa apapun rekomendasi satgas maka itu yang dijalankan.

"Ketika tidak menjalankan rekomendasi satgas, maka tidak menutup kemungkinan pemilik hajatan, pengelola tempat, pemilik tempat terkena denda atau sanksi," ujarnya.

Irvan mengatakan hal ini berlaku tidak hanya pelenyelenggara di rumah, tetapi di hotel, gedung pernikahan maupun convention hall.

"Jadi ada kasus beberapa waktu lalu sepasang suami istri terpapar setelah mendatangi acara pernikahan di pusat kota. Awalnya mengeluh pusing mual, besoknya demam dan hari itu dites usap keduanya positif," katanya.

Terakhir, ia berpesan kepada seluruh warga agar benar-benar mematuhi protokol kesehatan.

Apabila tidak terlalu penting maka warga benar-benar diminta untuk tetap di rumah saja.

"Kecuali bekerja atau hal yang penting," katanya. (antara/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler