Peringatan Dini BMKG: 7 Wilayah Berpotensi Kena Dampak El Nino

Kemarau Masih Panjang

Jumat, 31 Juli 2015 – 06:34 WIB
Ilustrasi. Foto: dok/Radar Semarang-JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Andi Eka Sakya menyampaikan peringatan dini terkait fenomena El Nino dan panjangnya musim kemarau yang saat ini tengah terjadi di Indonesia. 

Menurut Andi, salah satu dampak yang sudah terlihat adalah terjadi kekeringan di beberapa wilayah di Indonesia, sebagai imbas dari jarangnya potensi hujan yang turun.

BACA JUGA: Mahfud MD: Bisa Bubar Negeri Ini

Dia menjelaskan, pada 2015 ini, fenomena kekeringan terjadi di beberapa wilayah di Indonesia. Daerah-daerah seperti di Pulau Jawa, Sulawesi Selatan, Lampung, Bali, NTB dan NTT telah mengalami hari tanpa hujan berturut-turut sangat panjang.

"Jika dipantau dari peta monitoring Hari Tanpa Hujan, wilayah-wilayah tersebut sudah kering sejak Mei 2015 lalu," kata Andi, Kamis (30/7).

BACA JUGA: Perhatian! Pegawai Kemendag Dilarang Pakai Seragam Ini

Dia mengatakan, panjangnya musim kemarau di beberapa tempat di Indonesia terutama di sebelah selatan katulistiwa pada 2015 ini, diduga merupakan dampak dari fenomena El Nino yang telah mencapai level moderate. Bahkan diprediksi akan menguat mulai Agustus sampai dengan Desember 2015. 

Tren penguatan El Nino 2015 ini ditunjukkan oleh adanya kenaikan indeks ENSO dari 1,6 pada bulan Juni menjadi 2,2 pada bulan Desember 2015.

BACA JUGA: Zulkifli Hasan Ungkap Isi Pembicaraan dengan Jokowi, Sstt..Ini Soal Menteri

"Daerah-daerah di Indonesia yang berpotensi terkena dampak El Nino 2015 meliputi Sumatera Selatan, Lampung, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan," ungkap Andi.

BMKG juga memprediksi panjang musim kemarau di beberapa wilayah di Indonesia. NTB dan NTT telah memasuki musim kemarau sejak Maret 2015 dan diprediksi akan berlangsung sampai dengan November 2015.  

Sementara untuk wilayah Jawa memasuki musim kemarau sejak April 2015 dan diprediksi berlangsung hingga Oktober 2015. Andi juga menyampaikan peringatan soal dampak yang mungkin terjadi pada sektor lain. Pada sektor pertanian, imbuh Andi, dapat menyebabkan panjangnya masa paceklik atau gagal panen. 

Pada sektor kehutanan El Nino dapat berdampak pada kebakaran hutan dan lahan. Pada sektor kesehatan berdampak pada kurangnya ketersediaan air bersih dan meningkatnya demam berdarah.

Dampak lainnya lagi dari fenomena El Nino adalah adanya kemunduran awal musim hujan 2015/16 di beberapa daerah. Musim hujan 2015/16 di sebagian besar wilayah Indonesia diprediksi akan mulai pada bulan November atau Desember.

"Namun demikian, tidak semua fenomena El Nino berdampak negatif. Misalnya pada sektor kelautan fenomena ini dapat meningkatkan tangkapan ikan dan potensi garam," pungkas Andi. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ulah Ormas Ikut Picu Gatot Tersangka


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler