Peringatan! Hati-Hati Pakai Lift JPO

Rabu, 27 Desember 2017 – 08:58 WIB
POlice Line. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Sembilan orang terjebak di dalam lift jembatan penyeberangan orang (JPO) Jalan Basuki Rahmat (Basra) baru-baru ini di Surabaya, Jatim.

Lift tersebut mendadak berhenti saat berada di tengah-tengah lantai 1-2. Kepanikan terjadi.

BACA JUGA: Lift Gedung PT NCS Mendadak Mati, Penumpang pun Panik

Untung, petugas berhasil mengeluarkan sembilan orang tersebut.

Kepala Satpol PP Surabaya Irvan Widyanto menyatakan, berdasar laporan, sembilan orang itu adalah wisatawan asal Palembang.

Mereka terdiri atas lima orang dewasa, dua remaja, dan dua balita.

Petugas badan penanggulangan bencana (BPB) linmas dan PAM JPO serta tim lain langsung mengeluarkan mereka lewat pintu lift yang dibuka paksa.

''Tidak ada korban serius,'' ujarnya.

Fasilitas lift memang jadi daya tarik tersendiri bagi pengguna JPO. Mayoritas penggunanya masyarakat umum.

Bukan lansia maupun para difabel sebagaimana tujuan utama dibangunnya lift tersebut.

Hal itu membuat beban kerja lift semakin besar. Tidak heran jika lift mendadak rusak.

Karena itu, dibutuhkan perawatan secara rutin. Berdasar pantauan Jawa Pos di JPO Basra kemarin (26/12), banyak pejalan kaki yang kerap menanyakan lift rusak atau tidak.

Mereka terlihat enggan naik tangga JPO untuk menyeberang. ''Liftnya rusak ya, Pak,'' tanya seorang pejalan kaki kepada Darno, petugas BPB linmas yang berjaga.

Darno mengatakan, mayoritas pengguna lift adalah para karyawan dengan usia muda.

Memang ada juga para lansia dan penyandang disabilitas. Namun, jumlahnya sedikit.

''Kalau hari aktif sampai antre. Saya biasanya ikut mengatur,'' katanya.

Selama bertugas, lanjut dia, lift tersebut sebenarnya jarang bermasalah.

Namun, entah mengapa Senin malam itu (25/12) lift mendadak macet. Namun, masalah tersebut bisa diselesaikan dengan cepat.

Menurut Darno, kapasitas lift sejatinya cukup besar. Yakni, 600-700 kilogram atau sekitar 7-8 orang.

Kapasitas itu juga tertempel di dinding lift. ''Karena lift ini kan difungsikan terus mulai pagi sampai malam,'' jelasnya.

Pemakaian lift memiliki jadwal tertentu. Yakni, Senin-Jumat mulai pukul 06.00 hingga 22.00.

Adapun Sabtu-Minggu mulai pukul 06.00 hingga 24.00. Meski JPO dilengkapi CCTV, tetap ada petugas yang berjaga selama 24 jam.

''Ada tiga sif jaga. Setiap sif dua orang. Untuk lift sisi barat dan timur,'' tuturnya.

Lift tersebut merupakan buatan PT Fujitec Indonesia. Kemarin teknisi PT Fujitec Indonesia Wasito bersama rekannya terlihat memperbaiki lift itu. Wasito mengatakan, perbaikan dimulai pagi.

Para teknisi membongkar mesin lift untuk mencari permasalahannya. ''Kami masih mencari trouble-nya di mana. Kami akan analisis dulu,'' paparnya.

Tim teknisi PT Fujitec Indonesia sejatinya sudah melakukan perawatan sebulan sekali. Namun, lift JPO memang tidak seperti lift di dalam mal.

Seluruh masyarakat bisa menggunakannya. Kadang pernah ditemukan puntung rokok di dalam lift yang membuat macet.

''Meski sepele, itu juga menjadi masalah. Penggunaan yang overload juga bisa mengakibatkan lift rusak,'' ucapnya.

Saat ini ada 23 JPO di Surabaya. Dari jumlah tersebut, hanya JPO Basra yang dilengkapi lift.

Lalu, ada 13 JPO yang dilengkapi CCTV. Perangkat itu juga merupakan bagian dari fasilitas untuk menambah kenyamanan pengguna JPO.

''Dengan adanya CCTV, tindak kejahatan di JPO sangat kecil,'' ucap Kabid Lalu Lintas Dishub Robben Rico. (ayu/riq/c15/oni/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler