Peringatan Tegas untuk ACT, Plh Gubernur Jabar Uu: Hentikan Operasional, Jangan Sampai...

Kamis, 07 Juli 2022 – 10:54 WIB
Logo Aksi Cepat Tanggap (ACT). Foto: arsip JPNN.com/Ricardo

jpnn.com, JAWA BARAT - Pelaksana harian (Plh) Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum meminta yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) menghentikan operasionalnya di Jawa Barat.

Permintaan Uu itu merupakan buntut dari kasus ACT yang tengah heboh karena diduga menyelewengkan dana bantuan masyarakat.

BACA JUGA: PPATK Blokir 60 Rekening Milik ACT, Fakta Mengejutkan Terungkap

"Kantor (ACT) yang ada di wilayah Jawa Barat untuk segera menghentikan operasionalnya. Jangan sampai masyarakat makin bingung, di satu sisi ada pemberitaan seperti itu, tetapi kantor masih tetap buka," kata Uu dalam keterangannya secara lisan, Rabu (6/7).

Uu menjelaskan, pemberhentian operasional ACT itu guna mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

BACA JUGA: Seandainya Susi Pudjiastuti Jadi Capres 2024, Iwan Fals: Koruptor Siap-siap

Dia khawatir masalah tersebut akan berdampak pada warga.

"Jadi, untuk keselamatan, untuk ketenteraman kita, kantor ACT yang ada di wilayah Jawa Barat untuk menghentikan operasionalnya," sambung Uu.

BACA JUGA: Temuan PPATK Mengejutkan, Densus 88 Langsung Bergerak, ACT Makin Suram

Sebelumnya, dalam laporan yang diterbitkan media nasional, ACT diduga melakukan penyelewengan dana bantuan.

Eks pendiri ACT Ahyudin diduga mendapat gaji Rp 250 juta per bulan serta fasilitas operasional berupa satu unit Toyota Alphard, Mitsubishi Pajero, dan Honda C-RV.

Adapun untuk jabatan di bawah Ahyudin dikabarkan mendapat gaji dan fasilitas yang tak kalah mewah.

Selain itu, uang miliaran rupiah juga diduga mengalir ke keluarga Ahyudin untuk kepentingan pribadi, yakni pembelian rumah hingga perabotan rumah tangga.

Ahyudin, istri, dan anaknya pun disebut-sebut mendapat gaji dari anak perusahaan ACT.

Aliran dana oleh anak perusahaan itu pun diduga melanggar Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Yayasan.

Penyelewengan dana juga dilaporkan terjadi di luar Jakarta yaitu dugaan penggelapan pada program Lumbung Ternak Wakaf di Blora, Jawa Tengah.

Lalu, ACT disebut mendapatkan dana Rp 135 miliar dari Boeing untuk membangun 91 sekolah.

Pembangunan sekolah itu bagian dari kompensasi Boeing kepada keluarga korban kecelakaan jatuhnya pesawat Lion Air JT-610.

Namun, sebagian dananya dikabarkan dipakai untuk menutup pembiayaan ACT.

Pada Januari 2022 lalu, pendiri ACT Ahyudin pun mengundurkan diri seusai diminta oleh para pimpinan. (cr1/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur : Dedi Yondra
Reporter : Dean Pahrevi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler