Peringati Hari Krida Pertanian, Mentan SYL Panen Padi IP400 di Sukoharjo

Rabu, 22 Juni 2022 – 19:45 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bersama Bupati Etik Suryani melaksanakan panen padi program IP400 di Desa Tegalsari, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (22/6). Foto: Dokumentasi Kementan

jpnn.com, SUKOHARJO - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) melaksanakan panen padi program IP400 dan penanaman kedelai lokal di Desa Tegalsari, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Kegiatan tersebut dilaksanakan bertepatan dengan peringatan Hari Krida Pertanian, Rabu (22/6).

BACA JUGA: Mentan SYL Sebut Indonesia Harus Antisipasi Ancaman Krisis Pangan

Mentan SYL berharap momentum itu menjadi titik balik semangat insan tani Indonesia dalam meningkatkan produksi nasional.

"Hari Krida ini harus menambah semangat bahwa kita siap menghadapi semua peluang dan kesempatan yang ada," kata Mentan SYL.

BACA JUGA: Mentan SYL Ajak Negara-Negara di Dunia Tekan FLW

Dia juga berharap peringatan Hari Krida merupakan waktu yang tepat untuk meneguhkan tekad dan kemauan agar pertanian menjadi lebih baik, lebih maju, mandiri, dan lebih modern lagi.

Di sisi lain, mantan Gubernur Sulsel itu mengatakan pola tanam IP400 yang dikerjakan bisa menjadi peluang bagi Indonesia untuk mengakses pasar dunia melalui ekspor.

BACA JUGA: Jokowi Ulang Tahun, Mentan SYL Ucapkan Kalimat Ini

Contohnya, kata Mentan SYL, saat ini sudah lebih dari 22 negara yang menutup diri dan tidak mau mengekspor produk pangannya.

"Paling penting dari program IP400 ini adalah memindahkan paradigma rakyat menjadi sebuah edukasi bahwa empat kali menanam dalam satu tahun itu hal yang sangat pasti dan harus dimulai dari sekarang," ujar Mentan SYL.

Syahrul menyampaikan sejauh ini IP400 merupakan program yang memiliki efisiensi cukup bagus jika dibandingkan dengan cetak sawah.

Apalagi pemerintah sudah menyiapkan genjah sebagai varietas unggul yang memiliki percepatan maksimal.

"Namun yang penting pengendalian OPT terus dilakukan, kemudian syarat tersedia air secara hemat," pesannya.

Perlu diketahui, pelaksanaan IP400 di Kabupaten Sukoharjo memiliki luas panen sebanyak 10 ribu hektare yang tersebar di Kecamatan Weru 909 hektare dan Desa Tegalsari 235 hektare.

Dari penanaman ini, rata-rata provitasnya mencapai 73,78 ku/hektare.

Adapun pelaksanaan Gerakan IP400 2021 mencapai 2.088 hektare dan tahun ini seluas 7.912 hektare, sehingga totalnya 10 ribu hektare.

Di lokasi yang sama, SYL juga menyaksikan penanaman kedelai secara virtual.

Dia menegaskan penanaman ini merupakan komitmen pemerintah terhadap produksi produk lokal dan menekan impor.

Apalagi kebutuhan kedelai saat ini mencapai 3 juta ton pertahun.

Secara reguler, penanaman kedelai dilakukan di luas area 52 ribu hektare yang ada di 16 provinsi.

"Untuk penanaman ABT tiga ratus ribu hektare tersebar di 14 provinsi. Saya kira ke depan kita perlu terus berinovasi dan keseriusan bersama," pungkasnya.

Bupati Sukoharjo Etik Suryani menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah pusat melalui Kementan atas perhatian besarnya terhadap sektor pertanian di wilayah kerjanya.

Menurut Etik, IP400 merupakan program yang perlu dikembangkan karena berdampak langsung terhadap kesejahteraan petani.

"Alhamdulillah respons petani terhadap kegiatan IP400 juga semakin bagus. Jadi kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Menteri Pertanian, ini merupakan hal yang baru bagi petani bertanam empat kali dalam satu tahun," kata Bupati Entik.

Bupati Entik menyampaikan, sebelumnya petani Sukoharjo maksimal hanya tanam tiga kali dalam satu tahun, bahkan ada yang dua tahun.

"Alhamdulillah sekarang meningkat menjadi empat kali dalam setahun," ucap Bupati Entik. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler