Peringati Nuzululquran, Ketum Golkar Tekankan Pentingnya Agama di Tengah Pandemi

Sabtu, 09 Mei 2020 – 23:25 WIB
Ketum Golkar Airlangga Hartarto menyampaikan sambutan di acara peringatan Nuzululquran. Foto: dok pribadi for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar menggelar peringatan Nuzululquran secara online, Sabtu (9/5). Acara tersebut diikuti oleh pengurus DPP Partai Golkar, Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar dan ketua-ketua DPD Golkar se-Indonesia.

Ketua Umum Airlangga Hartarto, dalam sambutannya mengutip surat Alquran yang pertama kali turun tentang membaca (Iqra’). Menurutnya membaca adalah hal terpenting yang menjadi dasar setiap aktifitas manusia.

BACA JUGA: Dukung PSBB, DPP Golkar Malam Ini Gelar Peringatan Nuzululquran Secara Virtual

“Saya ingin memulai sambutan dengan menyitir lima ayat dalam Surah Alalaq, yang merupakan surat yang memiliki makna mendalam. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa surat inilah yang pertama kali diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad”, kata Airlangga.

“Ayat pertama memerintahkan kita agar membaca atau iqra’ secara tegas Allah memerintahkan melalui Nabi Muhammad agar kita memulai sesuatu dengan membaca. Perintah yang terkandung dalam ayat yang pertama turun itu menunjukkan bahwa membaca adalah aktifitas yang mendasari proses pembangunan masyarakat berpengetahuan dan sekaligus menjadi berketuhanan. Aktifitas membaca juga merupakan awal aktifitas berhidup”, lanjut Airlangga.

BACA JUGA: Hubungan Golkar-Nasdem Sulsel Makin Panas?

Airlangga juga menyebut bahwa Islam telah melahirkan kekayaan intelektual yang sangat berharga bagi perkembangan zaman.

“Perdaban Islam sejatinya adalah peradaban ilmiah. Yaitu sebuah peradaban yang syarat dengan pemikiran intelektual, inovasi teknologi, serta pengabdian kemanusiaan dan kemasyarakatan. Di zaman keemasan Islam, di abad-abad pertengahan pemikiran Islam telah menghasilkan karya ilmu pengetahuan yang tinggi dan berkembang hingga saat ini. Berbagai penemuan, pengembangan astronomi, matematika, kedokteran dan seni budaya adalah bagian dari karya intelektual kaum muslim”, jelas Airlangga

BACA JUGA: Gerakan Golkar Peduli Bawa 400 Ribu Alat Rapid Test untuk RS

Menteri Koordinator Perekonomian itu juga menyinggung musibah Covid 19 yang melanda Indonesia saat ini. Ia mengajak seluruh masyarakat memanfaatkan Ramadhan untuk berdoa agar wabah pandemik ini segera berlalu.

“Saatnya kita gunakan momentum puasa Ramadhan di tengah pandemi Covid 19 ini untuk berdoa agar bangsa kita dapat melalui musibah dengan sesegera mungkin. Agar kita dapat beraktifitas seperti semula membangun bangsa dan berkarya untuk kemajuan bangsa kita”, katanya.

Acara peringatan Nuzululquran DPP Partai Golkar menghadirkan KH. Cholil Nafis sebagai penceramah. Ia mengingatkan, bahwa puasa tidak sekedar menahan laparnya perut.

“Belajar berpuasa, belajar mengendalikan perut. Kalau perut sudah bisa dikendalikan maka yang di bawah perut bisa dikendalikan di atas perut hati bisa dikendalikan, otak pun bisa dikendalikan”, kata Cholil Nafis.

Berkaitan dengan peringatan Nuzululquran, Cholil Nafis juga mengingatkan agar umat Islam membaca Alquran bukan saja secara tekstual, tetapi juga kontekstual.

“Mari kita membaca dari Alquran yang sifatnya tekstual menjadi kontekstual. Bahkan mungkin ada yang baca secara substansial. Orang yang membaca tekstual terbawa teks-teks semata tanpa mengikuti perkembangan zaman”, sambung Cholil.

Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat itu juga menyampaikan bahwa di tengah musibah Covid 19, ada banyak hikmah.

“Bapak ibu sekalian, ternyata Covid 19 juga banyak hikmahnya. Kita bisa melihat tempat perjudian dan tempat pelacuran yang tak bisa kita bubarkan, ternyata dengan Covid 19 bisa bubar”, lanjutnya.

Cholil juga menyampaikan rasa prihatinnya atas terjadinya penolakan korban jenazah Covid 19. Apalagi hal tersebut terjadi pada para dokter dan tenaga medis yang menurutnya adalah para pahlawan melawan Covid 19

“Para pahlawan kita, medis kita yang beriman kepada Allah, matinya mati syahid. Dijamin oleh Allah untuk mendapatkan surga. Maka sedih sekali kami ketika mendengar di daerah orang menolak jenazah orang yang meninggal terkena Covid 19. Padahal ini, matinya mati orang syahid”, jelas Cholil.

Sementara itu, Ketua Bidang Kerohanian DPP Partai Golkar yang menjadi penyelenggara acara ini, Ace Hasan Syadzily, menegaskan apa yang disampaikan Ketua Umum Partai Golkar, agar kita semua selalu menjunjung tinggi ilmu pengetahuan.

“Apa yang disampaikan oleh ketua umum kita yang memberikan arahan kepada bahwa kita senantiasa untuk selalu ingat kepada Allah selalu menjunjung tinggi ilmu pengetahuan dan selalu menjaga agar diri kita, keselamatan dan tetap berdoa kepada Allah”, pungkas Ace. (dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler