Perintah Presiden ke Panglima dan Kapolri Sikapi Ulah KKB

Selasa, 04 Desember 2018 – 12:12 WIB
Presiden Jokowi memeirntahkan Panglima TNI dan Kapolri mengecek informasi dugaan KKB membantai 31 pekerja. Pasukan Kopassus. Ilustrasi Foto: Ricardo/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Jokowi telah menerima informasi dugaan kasus pembunuhan 31 pekerja proyek pembangunan jembatan di Nduga, Papua yang dilakukan KKB (kelompok kriminal bersenjata).

Menurut informasi, korban adalah para pekerja PT Istaka Karya yang mengerjakan proyek di Kali Yigi dan Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga.

BACA JUGA: KKB Bantai 31 Pekerja, Fahri Hamzah Soroti Kerja Intelijen

Menurut Jokowi, lokasi kejadian memang masuk wilayah rawan dengan kode merah. Daerah itu bahkan pernah dikunjunginya beberapa waktu lalu.

Karena informasinya masih bersifat dugaan, dia telah memerintahkan Panglima TNI Jenderal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian mencari tahu kepastian kabar tersebut.

BACA JUGA: Fahri Hamzah Punya Gambar KKB Bantai 31 Pekerja, Brutal!

"Saya perintahkan tadi pagi ke panglima dan kapolri untuk dilihat dulu karena ini masih simpang siur. Karena diduga itu, karena sinyal di sana enggak ada. Apa betul kejadian seperti itu," kata Jokowi di Hotel Bidakara, Jakarta, pada Selasa (4/12).

BACA JUGA: KKB Bantai 31 Pekerja, Fahri Hamzah Soroti Kerja Intelijen

BACA JUGA: 8 dari 31 Korban KKB Sempat Lari ke Rumah Anggota DPRD

Presiden ketujuh RI yang sudah bolak balik ke Papua itu mengakui pembangunan di daerah itu medannya sangat sulit dijangkau. Termasuk masih adanya gangguan keamanan seperti itu.

Akan tetapi dia memastikan kondisi tersebut tidak akan menghalangi niat pemerintah membangun Papua. "Pembangunan di tanah Papua tetap berlanjut," tandas Jokowi. (fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KKB Blokir Akses Menuju Lokasi Pembantaian 31 Pekerja


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler