Perjalanan Karier Henky Solaiman, Aktor, Sutradara sekaligus Produser

Sabtu, 16 Mei 2020 – 07:33 WIB
Mendiang Henky Solaiman. Foto: Instagram

jpnn.com, JAKARTA - Aktor, sutradara sekaligus produser Henky Solaiman telah tiada. Ia meninggal dunia pada Jumat (15/5) di usia 78 tahun.

Aktor kelahiran Bumi Pasundan, Bandung, Jawa Barat 30 Agustus 1941 itu terlahir dengan nama Ong Han Kie.

BACA JUGA: Henky Solaiman Meninggal, Fajar Nugros: Selamat Jalan Om...

Mendiang memulai kariernya di industri perfillman tanah air sejak 1970-an. Bakat seni pria keturunan Tionghoa itu sudah muncul sedari masih SD.

Anak kelima dari enam bersaudara itu mengaku dulu dia punya cita-cita yang "lebay" alias berlebihan pada zamannya.

BACA JUGA: Keluarga Ungkap Penyebab Henky Solaiman Meninggal

"Saya bayangkan kalau pagi saya akan kerja jadi insinyur di sebuah kantor besar, sore harinya saya ingin praktik dokter, malam hari pada saat tertentu saya ingin jadi petinju dan main film," kata Henky Solaiman dalam sebuah wawancara SNSC pada Juni 2014.

Henky muda belajar seni peran di Akademi Theater Nasional Indonesia, Yogyakarta yang kini telah bubar.

BACA JUGA: Henky Solaiman Meninggal, Tora Sudiro: Om Very Very Very The Best

Di akademi itu dia berjumpa dengan teman-temannya yang kelak menjadi rekan kerjanya seperti Teguh Karya, Wahab Abdi, hingga Pietradjaja Burnama.

Henky lantas terlibat aktif di Teater Populer HI setelah diajak sahabatnya, Teguh Karya. Drama berjudul 'Jangan Kirimi Aku Bunga'. menjadi teater profesional dirinya.

Setelah Teguh Karya dan banyak seniman teater lainnya mulai terjun ke dunia layar perak, Henky pun beralih dari dunia teater dan ikut arus ke dunia film.

Puluhan judul film sudah dimainkannya. Namun sepertinya dia paling dikenal lewat serial komedi situasi era 90-an "Keluarga van Danoe" (1994).

Filmografi

Film pertama yang diperankan Henky adalah "Wadjah Seorang Laki-Laki" (1971) besutan Teguh Karya, kemudian "Cinta Pertama" (1973).

Film lainnya yang dia pernah lakoni adalah "Ratapan Anak Tiri III" (1990), "Radit dan Jani" (2008), "Laskar Pelangi: Edensor" (2013), "Malam Minggu Miko The Movie" (2014), dan lain-lain.

Selain di film layar lebar, Henky juga populer berakting di serial televisi "Wulan" (2006-2007), "Putri" (2012), "Malu Malu Kucing" (2015), "Cinta 7 Susun" (2013), dan terakhir "Dunia Terbalik" (2017-2020).

Tidak hanya berakting, Henky Solaiman juga merupakan seorang sutradara. Ia sudah menyutradarai lebih dari lima film, di antaranya "Neraca Kasih" (1982), "Sorga Dunia di Pintu Neraka" (1983), "Titik-titik Noda" (1984), "Romantika" (1985), "Tandes" (1984), dan "Kecil-kecil Jadi Pengantin" (1987). Film terakhir besutan dia adalah "Si Kabayan dan Anak Jin" (1991).

Pada Januari 2020, Henky Solaiman mundur dari sinetron terakhirnya "Dunia Terbalik" lantaran ingin fokus menyembuhkan penyakit kanker usus yang dideritanya.

Di tengah masa penyembuhan, pada Maret dia dikabarkan membutuhkan golongan darah AB+ di tengah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Sumber Waras.

Henky meninggalkan seorang istri bernama Edmay Solaiman, seorang putra yang juga meneruskan bakat aktingnya; Verdi Solaiman dan seorang putri Sarah Solaiman.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler