Perjalanan Karier Regi Wahyu, Pengusaha yang Jadi Kepala Kantor Staf TPN-GP

Selasa, 24 Oktober 2023 – 17:04 WIB
Kepala Kantor Staf TPN-GP Regi Wahyu. Foto: dok. pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Pengusaha di bidang teknologi, Regi Wahyu menjadi salah satu orang penting di balik kampanye calon presiden (capres) Ganjar Pranowo dan calon wakil presiden (cawapres) Mahfud MD.

Dia menjabat sebagai Kepala Kantor Staf Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud. Dia juga menjabat sebagai Staf Khusus Teknologi dan Informasi di Kamar Dagang dan Industri (KADIN).

BACA JUGA: Menurut Ganjar, Gibran bin Jokowi Tidak Masuk di TPN-GP

Berikut 5 fakta perjalanan karier Regi Wahyu:

1. Marketing and Service Manager Homcare Indonesia

BACA JUGA: Struktur TPN-GP Mulai Rampung, Besok Tinggal Finalisasi

Regi Wahyu memulai kariernya sebagai Marketing and Service Manager di Homcare Indonesia pada 1998 - 2000. Perusahaan ini adalah sebuah perusahaan patungan yang baru berdiri di Indonesia.

Kepala Kantor Staf TPN Ganjar - Mahfud bertanggung jawab untuk menyiapkan seluruh proses bisnis pemasaran dan layanan, serta merancang strategi pemasaran yang komprehensif untuk membuka pasar baru di kota-kota strategis di seluruh Indonesia.

BACA JUGA: Sebelum Ada TPN, Andika Mengaku Sudah Mendukung Ganjar

Dia telah membentuknya menjadi seorang yang memiliki pemahaman mendalam tentang bagaimana memasarkan produk atau layanan dengan efektif, serta memberikan layanan berkualitas kepada pelanggan.

2. Kepala Departemen Penjualan dan Marketing DDI Indonesia

Regi Wahyu melanjutkan karierrnya sebagai Kepala Departemen Penjualan dan Pemasaran di DDI Indonesia dari 2000 hingga 2004. Kepala Kantor Staf TPN Ganjar - Mahfud ini berperan dalam memimpin seluruh aspek kegiatan komersial perusahaan untuk menghasilkan pendapatan dan mendukung pertumbuhan bisnis.

3. Business Development Leader General Electric Indonesia

Pada 2004 hingga 2007, Regi Wahyu bergabung dengan General Electric Indonesia, perusahaan elektronik dari Amerika Serikat. Di perusahaan ini, dia bertanggung jawab atas strategi dan pelaksanaan pengembangan bisnis dalam sektor Peralatan Listrik dan Industri di pasar Indonesia.

Selain itu, dia juga memimpin proses restrukturisasi bisnis untuk fungsi komersial perusahaan.

4. Regional Product Leader Asia Pacific dan Country Business Develompent Director di DuPont Sustainable Solutions (DSS)

Karier Regi Wahyu makin maju ketika dia bergabung dengan DuPont Sustainable Solutions dari 2007 hingga 2010. Awalnya, dia menjabat sebagai Regional Product Leader Asia Pacific yang bertanggung jawab untuk mengelola transformasi penggabungan bisnis dan produk di wilayah Asia Pasifik sebagai bagian dari tim pengembangan produk global.

Regi Wahyu juga berperan dalam menentukan Strategi Pemasaran Asia Pasifik dan menyelaraskannya dengan Arahan Global sebagai anggota Dewan Pemasaran Global. Dia kemudian diangkat menjadi Country Business Development Director di perusahaan asal Amerika itu.

Regi Wahyu Bertanggung jawab untuk merestrukturisasi dan mendefinisikan ulang bisnis DSS untuk pasar Indonesia. Dia juga berhasil mengembangkan bisnis DSS dalam waktu singkat dengan mengakuisisi beberapa Account di Industri Minyak dan Gas serta mencetak pertumbuhan pendapatan hingga 325% dari tahun ke tahun.

5. Co-Founder dan CEO Dattabot Mediatrac serta Founder dan CEO Hara Token

Puncak karir Regi Wahyu ketika dia berhasil mendirikan Dattabot Mediatrac dan Hara Token, perusahaan di bidang teknologi. Dattabot Mediatrac adalah sebuah perusahaan big data analytics yang berfokus pada integrasi teknologi data. Mediatrac mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) sendiri untuk secara otomatis menghubungkan data granular tanpa intervensi manusia.

Kepala Staf Kantor TPN Ganjar-Mahfud ini juga mendirikan Hara Token, perusahaan pertukaran data berbasis blockchain untuk sektor pangan dan pertanian yang telah beroperasi sejak 2015.

Perusahaan milik Regi Wahyu ini menyediakan data bagi para petani dan pemain lain di sektor pertanian. HARA telah memperoleh data yang biasanya sulit ditemukan seperti data petani, lahan, dan cuaca di berbagai provinsi di Indonesia. (jlo/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler